Peristiwa Daerah

Sejak Januari 2022 Tercatat 129 Kasus DBD di Lamongan, Simak Langkah Pencegahannya

Senin, 14 Maret 2022 - 17:13 | 42.78k
Petugas melaksanakan fogging sebagai salah satu upaya mencegah serangan penyakit DBD. (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Petugas melaksanakan fogging sebagai salah satu upaya mencegah serangan penyakit DBD. (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Demam Berdara Dengue (DBD) menjadi penyakit yang perlu diwaspadai ketika musim hujan seperti saat ini. Sejak awal tahun, di Kabupaten Lamongan telah tercatat lebih dari seratus kasus DBD.

Berdasarkan dara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan, total ada sebanyak 129 orang terserang DBD, terhitung mulai Januari 2022 hingga pertengahan Maret.

Advertisement

"Di bulan Januari ada 87 orang yang terjangkit, sedang Februari 32 orang dan tambahan bulan ini 10 orang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lamongan, dr. Indra Sani, Senin (14/3/2022).

Indra mengungkapkan, dari jumlah tersebut, Kecamatan Lamongan dan Kecamatan Babat menjadi wilayah dengan jumlah kasus yang paling tinggi.

Sedangkan usia yang paling rentan terserang penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegepti tersebut adalah anak-anak.

"Kasus mendominasi anak-anak dalam rentang usia 5 sampai 14 tahun," tuturnya.

Guna menekan kasus DBD di Lamongan, Indra mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengimbau agar kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di seluruh Puskesmas untuk memasifkan peninjauan.

Selain itu, Dinkes Lamongan juga mengimbau warga untuk melakukan pencegahan DBD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui langkah 3M plus. Yaitu menguras tenpat oenampungan air secara rutin, menutup tempat yang berpotensi menimbulkan genangan air serta memanfaatkan kembali barang bekas agar tidak menumpuk dan berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Sedangkan plus-nya adalah upaya pencegahan tambahan, seperti gotong royong membersihkan lingkungan, menggunakan obat anti nyamuk dan lain sebagainya. "Warga juga bisa mewaspadai adanya potensi jentik dengan menjadi Jumantik mandiri," ucap Indra. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES