Peristiwa Daerah

Pantau Bisnis Open BO, Wali Kota Malang Sarankan Lurah dan Camat Install MiChat

Selasa, 15 Maret 2022 - 15:35 | 109.22k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media, Selasa (15/3/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media, Selasa (15/3/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGWali Kota Malang, Sutiaji menyarankan kepada Lurah dan Camat untuk memiliki (instal) aplikasi pesan, yakni MiChat guna memantau pergerakan bisnis "Open BO" (Booking Online).

Saat ditemui di Kelurahan Oro-oro Dowo, Sutiaji menegaskan bahwa saran tersebut merupakan "warning" bagi seluruh pegiat bisnis Open BO di Kota Malang. "Malang itu darurat (bisnis Open BO). Masyarakat juga tahu, bagi penyedia tempat itu jangan dibuat main-main, karena itu melanggar," ujar Sutiaji, Selasa (15/3/2022).

Advertisement

Perlu diketahui, informasi secara luas memang aplikasi pesan buatan start-up dari Singapura tersebut, kini disalahgunakan untuk bisnis prostitusi online berjenis Open BO. "Maka lurah dan camat harus tahu semuanya. Malang itu luar biasa, mungkin njenengan wes eroh (kalian sudah tahu). Saya ngomong kan jadi viral," ungkapnya.

Kebijakan kontroversial ini, diutarakan Sutiaji secara gamblang, karena ia melihat Kota Malang ini masih diselimuti bisnis prostitusi Open BO. "Itu warning kepada semuanya. Itu hanya Kota Malang saya kira (kebijakan instal MiChat untuk Lurah dan Camat). Mungkin tidak terjadi di Kota lain," katanya.

Disebutkan Sutiaji, Kota Malang dulunya memiliki lokalisasi bernama Kalisari yang kini telah dilokalisir oleh Pemkot Malang.

Ia yang mengetahui bisnis prostitusi kini merebak secara online, menjadi salah satu alasan Sutiaji membuat kebijakan untuk Lurah dan Camat menginstal aplikasi MiChat guna memantau di wilayahnya masing-masing.

Di sisi lain, Sutiaji kini tengah memantau satu lokasi yang nampaknya digunakan untuk bisnis prostitusi online tersebut. Ia mengatakan bahwa sejauh ini dirinya melakukan pemantauan bersama Satpol PP Kota Malang.

"Saya pernah sampai jam 2 malam dengan istri dengan teman-teman Satpol PP. Di sana keluar masuk, keluar masuk. Ada itu satu tempat," imbuhnya.

Sementara, untuk mekanisme pemantauan, Sutiaji setiap harinya bakal mendapatkan laporan dari Lurah dan Camat. Menurutnya, jika kebijakan tersebut dilaksanakan secara masif, masyarakat yang sering melakukan transaksi Open BO tersebut akan semakin takut.

"Efektif, orang-orang main itu sekarang bakal takut. Tapi ini bukan kewajiban (untuk Lurah dan Camat). Akan tetapi ini saran saja untuk dilaksanakan," tuturnya.

Namun, ia memastikan jika seluruh Lurah dan Camat menggunakan aplikasi MiChat tersebut hanyalah untuk melakukan pantauan bisnis Open BO.

"Kan ramai sekarang MiChat, ditakoni pun gawe dewe opo gawe mantau (ditanya buat sendiri atau buat memantau), insyallah lurah camat tidak demikian (menggunakan sendiri untuk Open BO)," tegasnya.

Dirinya pun tak bisa memungkiri bahwa saat ini prostitusi online melalui MiChat tersebut semakin merebak di Kota Malang. "Kadang kalau ekonomi itu alibi. Karena dia satu hari bisa Open BO sampai 5. Sekali gitu ada yang Rp1 juta, kalau 4 kali kan sehari Rp4 juta. Maka tolong sampaikan kepada masyarakat untuk hati-hati," kata Wali Kota Malang.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES