Peristiwa Daerah

Mengenal Raden Arya Wiralodra yang Tanah dan Air di Makamnya Dibawa ke IKN

Kamis, 17 Maret 2022 - 14:42 | 422.94k
Makam Raden Arya Wiralodra. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Makam Raden Arya Wiralodra. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Air dan tanah dari Kompleks Makam Raden Bagus Arya Wiralodra, yang dibawa oleh Gubernur Ridwan Kamil dan diserahkan ke Presiden di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara) ternyata punya legenda tersendiri. Keberadaan Indramayu tidak terlepas dari sosok Raden Arya Wiralodra, yang tak lain adalah pendiri sekaligus bupati pertama Indramayu.

Menurut Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu, Dedy S Musashi, Raden Bagus Arya Wiralodra merupakan Bupati pertama Indramayu. Beliaulah yang mendirikan sebuah Pedukuhan Cimanuk yang diberi nama Darma Ayu, yang kemudian cikal bakal menjadi nama Indramayu.

Advertisement

Meskipun mendirikan Pedukuhan Cimanuk, namun Raden Arya Wiralodra ternyata bukanlah asli daerah tersebut. Dedy menjelaskan, Raden Arya Wiralodra justru berasal dari daerah Bagelen Jawa Tengah, tepatnya di Banyuurip.

"Konon, saat Raden Bagus Arya Wiralodra tengah menjalani tapa brata dan bersemedi di Perbukitan Melaya di kaki Gunung Sumbing, ia mendapat wangsit atau wahyu untuk membuka hutan di sebelah barat Sungai Cimanuk," jelasnya, Kamis (17/3/2022).

Begitu mendapatkan wangsit tersebut, Raden Bagus Arya Wiralodra pun pulang ke rumah dan meminta restu kepada Gagak Singalodra untuk mencari lembah yang dimaksud dalam wangsit tersebut. Kemudian, dia pun pergi bersama abdi setianya yang bernama Ki Tinggil.

Perjalanan Raden Bagus Arya Wiralodra menemukan Sungai Cimanuk tidaklah mudah. Di tengah perjalanan, dia kerap menemui berbagai rintangan. Hal tersebut sudah berjalan selama tiga tahun lamanya. Raden Bagus Arya Wiralodra pun belum berhasil menemukan lokasi Sungai Cimanuk berada.

Namun dia pantang menyerah. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah sungai besar. Karena kelelahan, Raden Bagus Arya Wiralodra tertidur. Dalam tidurnya dia bermimpi bertemu Ki Buyut Sidum, dia pun menyampaikan bahwa inilah Sungai Cimanuk yang dimaksud oleh Ki Buyut Sidum.

Melalui petunjuk dari mimpi tersebut, Raden Bagus Arya Wiralodra dan Ki Tinggil pun membuat sebuah gubug dan membuka ladang. Mereka pun menetap di sebelah barat ujung sungai Cimanuk.

Gubug tersebut kemudian berkembang mnejadi sebuah Pedukuhan dan banyak didatangi orang-orang. Pedukuhan di Barat Sungai Cimanuk ini makin hari makin banyak penghuninya. di antaranya ada seorang wanita cantik bernama Nyi Endang Darma. Bersama Nyi Endang Darma, Raden Bagus Arya Wiralodra mulai mengembangkan padukuhan tersebut.

Pada saat itu, tepatnya pada Hari Jumat Kliwon, 1 sura 1449 bertepatan dengan tanggal 1 Muharam 934 Hijriah atau tanggal 7 Oktober 1527, diresmikan Padukuhan Cimanuk yang diberi nama Darma Ayu. 

"Peristiwa inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Indramayu," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden RI Jokowi memimpin acara penyatuan tanah dan air Nusantara di Titik Nol Ibu Kota Nusantara di Kabupaten Penajam Paset Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). Seluruh tanah dan air yang dibawah oleh kepala daerah yang berasal dari 34 Provinsi ini disatukan kedalam kendi Nusantara sebagai simbol dimulainya pembangunan ibu kota baru IKN Nusantara.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES