Peristiwa Daerah

Kampanye Air, PDAM Sleman Bagikan Pohon Kaktus

Senin, 21 Maret 2022 - 14:00 | 39.56k
PDAM Sleman ketika membagikan pohon kaktus dan bingkisan kepada pengguna jalan yang melintas di persimpangan Denggung, Sleman. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
PDAM Sleman ketika membagikan pohon kaktus dan bingkisan kepada pengguna jalan yang melintas di persimpangan Denggung, Sleman. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SLEMANPDAM Sleman membagikan pohon kaktus dan bingkisan kepada pengguna jalan yang melintas di persimpangan Denggung, Sleman, Senin (21/3/2022). Aksi itu dilakukan PDAM Sleman dalam rangka memperingati Hari Air se-Dunia tahun 2022.

Direktur PDAM Sleman Dwi Nurwata mengatakan selain penanaman pohon di IPA Pendekan, Tirtomartani, Sleman, pembagian bingkisan dan pohon kaktus kepada pengguna jalan dalam rangka meramaikan Hari Air se-Dunia.

Advertisement

“Kami juga membantu renovasi gedung sebuah Sekolah Dasar (SD) di wilayah Sleman,” kata Dwi.

Menurutnya, kaktus dimaknai sebagai pohon yang dibutuhkan karena dapat menyimpan air. Pohon yang banyak ditemukan di gurun atau tempat kering ini memiliki akar yang panjang dan berfungsi untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Kaktus juga bisa tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Sementara air yang diserap pohon ini akan disimpan di batangnya.

Dwi mengingatkan perlu sinergitas bersama-sama agar senantiasa peduli terhadap pelestarian lingkungan. Terlebih lagi air adalah sumber kebutuhan utama bagi mahkluk hidup.

“Perlu sinergi, baik pemerintah, PDAM Sleman selaku pengguna begitu juga masyarakat untuk bersama-sama melestarikan lingkungan. Salahsatunya dengan menanam pohon kaktus,” terang Dwi.

Dewan Pengawas PDAM Sleman, Kinto Riyadi menambahkan saat ini air memang masih mudah ditemukan. Namun, bila tidak bisa di-manage maka air yang turun ke bumi akan lari dengan cepat masuk ke lautan. Karena itu, perlu dijaga kelestarian lingkungan. Sehingga, air dapat terserap masuk ke bumi dan bisa dimanfaatkan dengan baik ke belakangnya.

“Disatu sisi sayang juga kalau banyak air namun kualitasnya jelek. Karena menjadikan tubuh kita menjadi tidak sehat,” papar Kunto disela-sela pembagian pohon kaktus dan bingkisa kepada pengguna jalan.

Ia kemudian menggarisbawahi mengenai proses pembuangan limbah termasuk pembuatan dan perawatan septic tank yang salah. Banyak yang bangga bertahun-tahun tidak menguras septic tank. Hal tersebut, tegas Kunto tidak benar karena air dalam septic tank akan meresap kesekelilingnya sehingga lambat laun mencemari air tanah.

Karena itu, perlu dilakukan pengurasan septic tank secara berkala. Serta jarak minimal 10 meter antara sumur dengan septic tank. Sehingga, bahaya e.coli dapat dihindari. Namun, kondisi pemukiman yang padat tidak memungkinkan adanya jarak aman antara sumur dan septic tank

“Solusinya PDAM Sleman diharapkan semakin mampu menyediakan air secara kontinyu dengan kualitas yang baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Karena itu, Kunto Riyadi meminta perlunya mencari potensi ketersedian air baku kedepannya. Ia berpendapat meski memperoleh pasokan air dari SPAM Regional tetapi lambat laun tidak akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat yang semakin banyak ini.

Masih dalam rangkaian memperingati hari air sedunia tahun 2022. Senin pagi (21/3/2022) jajaran PDAM Tirta Sembada Sleman turun ke jalan melakukan kampanye mengenai penggunaan air.

Selain jajaran PDAM Sleman, pembagian pohon kaktus dan bingkisan kepada pengguna jalan juga dilakukan sejumlah anggota Polantas Polres Sleman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES