Santri Tidak Harus Jadi Kiai, Tapi Juga Bisa Jadi Pilot Penerbang

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Seorang santri tidak harus menjadi Kiai. Tapi juga bisa menjadi pilot atau penerbang. Kalimat motivasi tersebut disampaikan Rektor Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung, Dr. KH Ahmad Munib Syafaat Lc., M.E.I, usai penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Akademi Penerbang Indonesia.
“Santri tidak harus jadi kiai, tapi juga bisa jadi pilot penerbang,” katanya, Rabu (13/4/2022).
Advertisement
Pengamal ilmu agama, lanjutnya, tidak harus berkonsentrasi mengamalkan ilmu agama. Yang paling penting nilai-nilai keagamaan sudah dimiliki serta kaffah dibidangnya.
Penandatanganan MoU antara Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung, Banyuwangi dengan Akademi Penerbang Indonesia. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
“Harapanya, kedepan bisa menjadi khasanah bagi kita semua,” ujar Gus Munib, sapaan akrab Rektor IAIDA Blokagung Banyuwangi.
Akademisi yang juga anggota Fraksi PKB DPRD Banyuwangi ini juga berharap ikatan kerjasama antara IAIDA Blokagung dengan Akademi Penerbang Indonesia, mampu memotivasi para santri. Bahwasanya menjadi santri bukan hanya mendalami ilmu agama. Namun bisa pula menjadi pilot serta berkecimpung dalam dunia penerbangan.
“Apalagi ada beberapa santri IAIDA Blokagung yang sudah masuk dan menjadi alumni sekolah penerbang seperti di Curug,” cetusnya.
Sementara itu, Wakil Direktur I Akademi Penerbang Indonesia, Ridho Rinaldi S.E.,M.M menyampaikan permintaan maaf. Karena pimpinan Akademi Penerbang Indonesia berhalangan hadir.
Disisi lain, Ridho Rinaldi menjelaskan bahwa Akademi penerbang Indonesia memiliki 2 Prodi. Yakni Prodi Penerbang Sayap Tetap dan Prodi Operasi Pesawat Udara.
Penandatanganan MoU antara Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung, Banyuwangi dengan Akademi Penerbang Indonesia. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
“Tahun kemarin kita launching pengoprasian pesawat Seaplane (amfibi) yang diresmikan oleh bupati Banyuwangi. Kedepan API merancang untuk Seaplane yang mana Banyuwangi masih pertama kali mempunyai pesawat seaplane,” ucapnya.
Untuk diketahui, MoU yang dilaksanakan diruang pertemuan IAIDA Blokagung, ini dihadiri langsung oleh Rektor, Dr. KH Ahmad Munib Syfaat Lc., M.E.I dan Wakil Direktur 1 Akademi Penerbang Indonesia Ridho Rinaldi S.E, MM. Kaprodi Operasi pesawat Udara API, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan kerjasama, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam dan Ketua LPPM IAIDA Blokagung. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |