Peristiwa Daerah

HIPMI Kota Malang Bekali Anggota Pentingnya Digitalisasi Pembukuan 4.0

Sabtu, 16 April 2022 - 21:21 | 46.76k
Talk show digitalisasi pembukuan 4.0 HIPMI Kota Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Talk show digitalisasi pembukuan 4.0 HIPMI Kota Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kota Malang (HIPMI Kota Malang) bekerjasama dengan Ngalup.co dan Mekari menggelar talk show digitalisasi pembukuan 4.0.

Talk show diikuti oleh pengurus dan anggota HIPMI Kota Malang bertempat di Kelapa Gading Coffee, Malang, Sabtu (16/4/2022). Pertemuan ini merupakan silaturahmi dan sekaligus buka bersama.

Advertisement

Hadir sebagai narasumber Ketua Umum BPC HIPMI Kota Malang Canggih Sakina Hans dan National Expantion Manager Java Region Jurnal by Mekari Erni Carlinawaty.

Canggih menyampaikan bahwa sejak bergelut di bidang bisnis saat kuliah, dia masih sering mengalami fase kegagalan. Bahkan sampai saat ini.

HIPMI-Kota-Malang-b.jpg

"Karena pada saat itu saya merasa bisa melakukan semuanya. Yang seharusnya bisa saya delegasikan ke orang lain, saya kerjakan sendiri. Sebaiknya kita serahkan kepada mereka yang ahli," katanya.

Saat ini, HIPMI Kota Malang memiliki 300 lebih anggota dengan anggota aktif sekitar 100 orang. Dengan kondisi pandemi Covid-19 ini, anggota HIPMI terus memacu semangatnya agar bangkit dari Covid-19.

"Mereka (entrepreneur muda) belajar ke senior-seniornya. Nah senior-seniornya ini harus disiplin tentang pencatatan," ungkapnya.

Menurut Canggih, apapun sektor bisnis yang digeluti, sebaiknya dilakoni dengan prinsip disiplin. Terutama tentang pencatatan dan pembukuan yang didesak harus masuk dunia digitalisasi.

"Kita akan sangat terbantu dengan itu (digitalisasi pembukuan)," terangnya.

HIPMI-Kota-Malang-c.jpg

Sementara itu, Erni Carlinawaty menuturkan bahwa sampai saat ini pihaknya masih banyak menemui entrepreneur yang belum sadar (aware) tentang pencatatan atau pembukaan.

"Padahal, pencatatan itu support banget buat kesuksesan bisnis kita," tukasnya.

Di sisi lain, lanjut Erni, sebagai pelaku usaha masih berkutat pada pemikiran konservatif. "Kalau prang pikir enggak usah dicatat karena masih sedikit. Nah, justru ketika sudah banyak pekerjaan kita akan bertambah. Sebelum numpuk, harus kita cicil. Ke depan harus lebih rapi," bebernya.

Dalam pertemuan bersama HIPMI Kota Malang, ia mengatakan hal yang perlu dicatat dalam pembukuan yakni cash in dan cash out. Cash in berupa omzet per hari (daily). Sedangkan cash out adalah pencatatan tentang pengeluaran apapun untuk menunjang perputaran bisnis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES