ODGJ Ngamuk Saat Diamankan Satpol-PP Kota Banjar

TIMESINDONESIA, BANJAR – Relawan ODGJ Bakti Asih mendampingi Satpol-PP Kota Banjar dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Banjar Polsek Banjar siang ini berhasil mengamankan ODGJ bercelana pink yang selama ini meresahkan warga Kota Banjar, Senin (18/4/2022).
Aris, demikian ODGJ ini menyebut namanya, kerap kali mengayunkan golok saat dirinya merasa terancam sehingga sering menakuti warga yang berpapasan dengannya.
Advertisement
Setelah ada pengaduan, relawan bersama Satpol-PP dan Bhabinkamtibmas mengamankan Aris yang sedang berkeliaran di Kawasan Alun-alun Kota Banjar.
Aris mengenakan pakaian merah dan celana legging sambil membawa karung berisi golok dan pakaian dalam wanita. Usai Bhabinkamtibmas membujuk, sebilah golok berhasil diamankan.
Kendati sempat berontak dan melarikan diri, Aris akhirnya berhasil diamankan dan langsung dibawa ke Disdukcapil Kota Banjar untuk diperiksa identitasnya melalui iris mata.
Yeni Astuti, Relawan Bakti Asih mengungkap bahwa hasil dari pemerikasaan identitas, Aris tidak teridentifikasi secara kependudukan dari iris matanya. "Jadi yang bersangkutan tidak memiliki identitas," jelasnya.
Tim evakuasi kemudian membawa Aris ke Markas Satpol-PP dan memberikan sepasang pakaian serta perlengkapan mandinya.
Kabid ketertiban umum dan ketentraman masyarakat Satpol-PP Kota Banjar, Nasrudin Karim saat diwawancara mengatakan bahwa pihaknya selama ini rutin melakukan patroli guna menyasar ODGJ yang memiliki potensi meresahkan warga.
"Karena ada pengaduan, kami langsung tindaklanjuti untuk diamankan sebelum yang bersangkutan membahayakan warga," ujarnya.
Nasrudin menambahkan bahwa Pria yang diduga berusia sekitar 45 Tahun ini menggunakan bahasa Sunda saat berbincang dengan petugas dan relawan.
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Banjar, Dr Agus Budiana Eka putra menyampaikan bahwa pihaknya siap menampung ODGJ sesuai dengan hasil kesepakatan bersama di Setda. "Nah, proses penanganannya nanti setelah diperiksa identitasnya akan kami terima, baik itu beridentitas ataupun tidak," sebutnya.
Ada 5 ruangan isolasi yang disiapkan untuk pengobatan ODGJ, yakni 4 ruangan untuk pasien gelisah dan 1 untuk gangguan jiwa organik. Setelah mendapatkan pengobatan, lanjut Direktur, pasien akan diserahkan ke Dinsos untuk tindakan selanjutnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |