Petugas Terminal Arjosari Malang Tanggapi Viralnya Dugaan Pelecehan Seksual

TIMESINDONESIA, MALANG – Petugas piket Terminal Arjosari Malang, Bledug Kuswono buka suara atas viralnya kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi pada Sabtu (23/4/2022) kemarin siang.
Berawal dari cuitan akun twitter @Realwilza menyebutkan bahwa seorang makelar bus tiba-tiba memeluknya setelah menginjak kaki korban. Korban sempat berteriak saat dipeluk. Ia juga menyebut melihat kedua petugas Dishub Kota Malang hanya diam saja melihat kejadian tersebut.
Advertisement
"Dua petugas yang dimaksud itu gak tahu. Ini pengakuan bus itu, terjadi kejadian antara dia (korban) sama sopir bus," ujar Bledug, Minggu (24/4/2022).
Dari kronologi pengakuan sopir bus yang sempat ia panggil usai kejadian, intinya gak ada unsur kesengajaan dan sopir bus juga telah meminta maaf.
Suasana luar area terminal yang sering jadi lokasi parkir bus. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Namun, Bledug lebih senang jika terduga korban yang telah menyebar luaskan kejadian melalui thread Twitter, agar bisa datang langsung ke Terminal Arjosari Malang untuk mengklarifikasi dan menunjuk langsung siapa petugas yang dimaksud olehnya.
"Kalau saya lebih baik mbaknya ke sini. Siapa-siapa aja bisa ditunjuk. Di sini kami melayani masyarakat. Saya salut kalau dia mau ke sini," ungkapnya.
Terduga pelaku yang ternyata sopir bus jurusan Malang-Surabaya tersebut, kata Bledug, sudah mengaku dan meminta maaf secara jelas kepadanya.
Terduga pelaku yang diidentifikasi berinisial IS tersebut juga sudah siap jika diminta untuk menyelesaikan duduk perkara ini.
"Sopir sudah siap membantu menyelesaikan ini. Dan sopir juga mengakui kalau salah dan minta maaf," katanya.
Disisi lain, meski tempat perkara kejadian merupakan wilayah Terminal Arjosari Malang, secara cepat kasus tersebut kini tengah diurus oleh pihak kepolisian.
Bledug menyebutkan bahwa kemarin malam pihak kepolisian sudah mengantongi identitas terduga pelaku untuk diajak komunikasi dan mengkonfirmasi ke terduga korban untuk tindak lanjut kasus tersebut.
Akibat kejadian yang sudah ditangani oleh pihak kepolisan, Bledug saat ini hanya bisa memantau perkembangan dan berharap bisa segera dilakukan mediasi.
"Kita kan yang punya wilayah mengharapkan mediasi mas. Saya juga siap ingin ketemu korban kan," tuturnya.
Dengan adanya kejadian ini, Bledug pun tak bisa memungkiri bahwa memang banyak para calon penumpang yang tak memahami peraturan dan juga tak mau menunggu di wilayah Shelter yang telah tersedia.
"Dari peraturan kalau 50 meter dari pintu keluar bus bukan wewenang kita. Penumpang juga setiap kali saya siarkan untuk tolong masuk ke dalam terminal. Kalau ada apa-apa kan petugas yang repot," bebernya.
Oleh sebab itu, saran bagi para calon penumpang jika kedepan ada kejadian janggal seperti kasus tersebut, diharapkan bisa lebih baik berada di dalam shelter terminal dan segera melaporkan kejadian saat itu juga kepada petugas.
"Kita sudah siapkan Shelter. Di situ aja biar aman. Jadi kalau ada kejanggalan gak nyaman silahkan lapor petugas agar segera ditangani. Kita akan tindak langsung. Tapi kalau sudah di luar area terminal dan tak terpantau, gimana lagi," pungkas petugas piket Terminal Arjosari Malang, Bledug Kuswono. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |