Peristiwa Daerah

Seniman: Reog Ponorogo Terancam Punah, Ini Alasannya

Selasa, 26 April 2022 - 12:26 | 231.83k
Seniman Bolo Reog Ponorogo menggelar aksi unjuk budaya di depan kantor DPRD Jawa Timur sebagai respons atas klaim Malaysia. (FOTO: Hamy Wahjunianto for TIMES Indonesia)
Seniman Bolo Reog Ponorogo menggelar aksi unjuk budaya di depan kantor DPRD Jawa Timur sebagai respons atas klaim Malaysia. (FOTO: Hamy Wahjunianto for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Seniman yang tergabung dalam Bolo Reog Ponorogo menggelar aksi unjuk budaya di depan kantor DPRD Jawa Timur pada Senin (25/4/2022) sore. Aksi tersebut digelar sebagai respons atas klaim Malaysia terhadap kesenian budaya Reog Ponorogo.

Hamy Wahjunianto salah seorang Koordinator Tim Pengusul Pertunjukan Kesenian Reog yang ditugasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo menyampaikan orasi bertemakan Reog Ponorogo to ICH (Intangible Cultural Heritage/ Warisan Budaya Takbenda) UNESCO.

Advertisement

Menurutnya selama kesenian asli Jawa Timur itu belum resmi terdaftar sebagai ICH di UNESCO maka usaha Malaysia untuk mengklaim berulang kapan pun.

 

Seniman-Bolo-Reog-Ponorogo-menggelar-aksi-unjuk-budaya-2.jpg

"Maka dari itu kami mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk mengusulkan Seni Pertunjukan Reog Ponorogo pada Siklus 2023, karena kondisinya terancam punah," ungkap Hamy dalam audiensi bersama Pimpinan Komisi E dan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Timur.

Hamy melanjutkan, sedikitnya terdapat empat alasan seni pertunjukan Reog Ponorogo disebut terancam punah. "Pertama, generasi muda lebih tertarik belajar seni tari modern dan menonton seni pertunjukan lainnya di YouTube," katanya.

Kedua, Reog tidak dapat diekspresikan di ruang publik selama pandemi Covid-19 sehingga apresiasi masyarakat terhadap seni pertunjukan reog di ruang publik semakin menurun drastis.

"Ketiga, para pegiat Reog Ponorogo kini banyak kehilangan mata pencarian dan pekerjaan sehingga beralih ke pekerjaan lain," bebernya.

Seniman-Bolo-Reog-Ponorogo-menggelar-aksi-unjuk-budaya-3.jpg

Keempat, kesulitan bahan baku untuk perlengkapan Reog Ponorogo berupa bulu burung Merak. Hari ini diupayakan dari luar Ponorogo dan melakukan penangkaran Merak.

Kata Hamy, percobaan mengusulkan Reog Ponorogo ke dalam daftar ICH UNESCO belum menemukan hasil sejak tahun 2018.

"Padahal berdasarkan penjelasan alinea ke-34 Petunjuk Pelaksanaan Konvensi 2003 tentang Pelindungan Warisan Budaya Takbenda, berkas nominasi seni pertunjukan Reog Ponorogo seharusnya mendapat prioritas pertama untuk diperiksa pada sesi ke-18 Komite Antar-Pemerintah pada tahun 2023," terangnya.

Maka dari itu pihaknya mendesak agar seni pertunjukan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya asli Indonesia segera diperjuangkan untuk masuk dalam ICH UNESCO. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES