Peristiwa Daerah ATI 2021

Peni Priyono Setia Hidupkan Seni Pendalungan

Sabtu, 07 Mei 2022 - 16:16 | 92.40k
Peni Priyono, Pendiri dan Pengasuh Sangar Tari Bina Tari Bayu Kencana (BTBK) Kota Probolinggo (FOTO: Sri Hartini/TIMES Indonesia)
Peni Priyono, Pendiri dan Pengasuh Sangar Tari Bina Tari Bayu Kencana (BTBK) Kota Probolinggo (FOTO: Sri Hartini/TIMES Indonesia)
FOKUS

ATI 2021

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOPeni Priyono, adalah sosok seniman yang setia menghidupkan dan melestarikan kesenian tari di Probolinggo, Jawa Timur.

Sehari-harinya Peni tak pernah lepas dari berkesenian. Baik itu seni tari, seni musik tradisional ataupun seni suara.  Peni, sapaan akrabnya seorang pensiunan staf Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, itu setiap harinya menghabiskan waktunya untuk berkesenian. 

Advertisement

Peni, merupakan salah satu tokoh seni yang juga getol berjuang mengenalkan seni pendalungan. Seni atau budaya pendalungan merupakan seni atau budaya percampuran budaya Madura, dengan budaya etnis lain di Probolinggo, diantaranya etnis Jawa, Melayu, Arab, dan Cina. 

Hingga saat ini, Peni terus berkarya dengan menciptakan seni tari, musik tradisional dan lagu-lagu pendalungan yang menggambarkan tentang Probolinggo, kota pendalungan.

Peni, yang juga pendiri Sanggar tari Bina Tari Bayu Kencana (BTBK) ini, yang menularkan bakat seninya kepada anak didiknya yang beragam usia, mulai dari anak-anak sampai ibu-ibu, berkeinginan kuat agar Kota Probolinggo mempunyai karya seni yang patut dibanggakan. 

Di tahun 2019 lalu, menjadi tahun yang berat bagi Peni untuk mengembangkan seni di Kota Probolinggo. Di awal tahun itu seluruh dunia diserang pandemi hebat, yaitu pandemi Covid-19 yang mengharuskan seluruh masyarakat membatasi aktivitasnya. 

Namun, dari sinilah, Peni terus berupaya dan berpikir, bagaimana cara agar kesenian ini tetap bergerak dan terus bergerak.

“Pandemi Covid-19 ini bukan hanya memukul perekonomian, tetapi juga memukul dunia seni. Semua terasa terhenti. Tapi saya tak igin kesenian ini terhenti karena pandemi," kata Peni, pada TIMES Indonesia, Sabtu (7/05/2022)

Setelah sekian tahun pandemi Covid-19 belum juga usai. Di tahun 2020, Peni dan Dewan Kesenian Kota Probolinggo, mempunyai rencana untuk kembali menghidupkan seni di tengah pandemi. 

Peni-Priyono-2.jpgPeni Priyono saat melatih  menari di sanggar BTBK Kota Probolinggo (FOTO: Sri Hartini/TIMES Indonesia)

Dan benar saja keinginannya tercapai. Tepat pada momen Hari Jadi Kota Probolinggo ke-661, Peni Priyono  bareng Dewan Kesenian setempat menggelar tari masal bertajuk ‘Tracak Gir Siring’.

“Perjuangan untuk mewujudkan tari masal ‘Tracak Gir Siring ini memang betul betul kami rasakan. Mulai dari propses perizinan, menyiapkan sanggar-sanggar tari yang mau diajak bekerjasama, menyiapkan penari dan tampilan, benar-benar menguras pikiran dan tenaga.” cerita dia. 

“Dan akhirnya saya bersama Dewan Kesenian Kota Probolinggo saat itu berhasil mendobrak, walau dengan keterbatasan. Keterbatasan penonton, keterbatasan waktu dan biaya. Saya nekat, pokoknya acara ini harus terselenggara,” imbuhnya.

Tracak Gir Siring akhirnya digelar. Acara ini digelar di Pantai Permata Kelurahan Pilang Kota Probolinggo. Semua pintu masuk di tutup, jumlah penonton dibatasi dan acara ini digelar secara virtual. 

Ada dua sanggar seni yakni sanggar tari BTBK dan Mardi Budoyo asuhan Mbah Guco, serta melibatkan 150 penari. 

Dan atas usahanya di bidang kesenian ini, Peni Priyono, diganjar penghargaan Anugerah TIMES Indonesia 2021, dengan tema endurance di tengah puncak Pandemi Covid-19, sebagai Positive News Maker Kota Probolinggo.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES