Peristiwa Daerah

Cegah Hepatitis Akut, Pemerintah Diminta Siagakan Dokter Anak di Tiap Daerah

Rabu, 11 Mei 2022 - 19:34 | 42.39k
Hepatitis Akut belum diketahui penyebabnya - (FOTO: Dok Kemenkes RI)
Hepatitis Akut belum diketahui penyebabnya - (FOTO: Dok Kemenkes RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTADPR RI mengingatkan agar Pemerintah bekerja cepat dalam memonitor dan mengatasi penyebaran virus hepatitis akut yang dilaporkan sangat membahayakan anak. Orang tua yang memiliki anak juga diimbau untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut.

"Peran orangtua sangat penting dalam menghadapi Hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan menjaga pola keseharian anak," kata Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/5/2022).

World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan sudah ada 348 kasus hepatitis akut di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, sebagaimana disampaikan Kementerian Kesehatan menyebut sudah ada 15 kasus dugaan penyakit, dimana lima di antaranya meninggal dunia.

Berdasarkan laporan, hepatitis akut ini menyerang anak dengan rentang usia 1 hingga 17 tahun. Karena itu pula, Ketua DPR RI meminta agar seluruh pihak tidak menyepelekan virus hepatitis akut yang menular lewat asupan makanan atau melalui mulut itu.

"Kepada para ibu yang mayoritas banyak menghabiskan waktu dengan anak, saya mengimbau agar menjaga dan memastikan kebersihan makanan anak serta terus memperhatikan protokol kesehatan," ujar ibu dua anak ini.

Tak hanya itu, masyarakat diminta untuk selalu menjaga kebersihan, termasuk dengan rajin mencuci tangan dengan sabun. Kemudian dengan tidak menggunakan alat makan bersama dengan orang lain dan menghindari kontak anak-anak dari orang yang sakit.

"Orangtua harus lebih awas dan banyak mencari informasi sehingga bisa mendeteksi secara dini apabila anak mengalami gejala hepatitis," sebutnya. 

Kepada pemerintah, Ketua DPR meminta agar terus berkoordinasi dengan WHO dalam menghadapi virus hepatitis akut. Pemerintah harus memberi penjelasan yang akurat kepada masyarakat terkait kasus dan penanganan penyakit yang masih misterius ini.

"Sehingga tidak muncul kabar yang simpang siur terkait penyakit ini. Dan penting juga menjaga informasi untuk menghindari berita-berita hoax yang dapat menimbulkan kepanikan masyarakat," ungkapnya.

Ia menambahkan, pemerintah harus segera menentukan protokol penanganan kasus hepatitis akut karena penyakit ini muncul di saat pandemi Covid-19 belum berakhir. Diharapkan dengan penanganan yang tepat, masyarakat selamat dan nyawa pasien hepatitis akut dapat diselamatkan.

"Pemerintah Pusat harus meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam monitoring terkait potensi munculnya kasus-kasus baru di berbagai wilayah," kata Ketua DPR.

Terakhir, Puan menekankan pentingnya menyiagakan dokter anak dan tenaga medis lainnya di setiap daerah, serta mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk skenario terburuk hepatitis akut ini. Apalagi, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) sudah diselenggarakan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES