TPS3R Kedonganan Ngardi Resik Tingkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan

TIMESINDONESIA, BADUNG – Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali fokus untuk penanganan sampah masyarakat, sebagai upaya pelestarian lingkungan. Desa Adat Kedonganan secara resmi menghadirkan Tempat Pengolahan Sampah berbasis Reduce, Reuse, Recycle Kedonganan Ngardi Resik (TPS3R Kedonganan Ngardi Resik).
Sejak diresmikan pada 11 Februari 2022, TPS3R Kedonganan Ngardi Resik ini mengelola sampah dari 1300 keluarga.
Advertisement
Bandesa Adat Kedonganan, Dr. I Wayan Mertha, S.E., M.Si., mengatakan keberadaan TPS3R ini merupakan salah satu implementasi dari keputusan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019, tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber. Pengelolaan sampah rumah tangga ini dimulai pemilahan sampah organik dan anorganik serta residu.
Setelah sampah dipilah dari rumah tangga, petugas TPS3R Kedonganan Ngardi Resik akan mengangkut sampah sesuai dengan jenis sampah. Pengangkutan sampah sesuai jenisnya ini, mempermudah proses untuk pengolahan sesuai jenisnya, walaupun diakuinya dalam kondisi seperti sekarang ini, hal itu belum bisa maksimal dilakukan, karena keterbatasan sarana dan prasarana.
"Program ini bisa diterima masyarakat, dan saat ini progressnya mencapai 60 persen," kata Mertha, Rabu (18/5/2022).
Mertha menjelaskan untuk sampah anorganik, akan diangkut setiap 2-3 hari sekali, yang langsung dibawa menuju TPS3R. Setelah tiba di TPS3R, proses berikutnya dilakukan, pengolahan, untuk sampah organik, akan dicacah dan akan dijadikan pupuk.
Sementara, untuk sampah anorganik, akan kembali dipilah, yang nantinya akan dijual kembali. Sedangkan, sampah residunya akan ditangani pihak DLHK Pemkab Badung, yang setiap hari mengirimkan kendaraan ke TPS3R tersebut untuk mengangkut sisa residu.
Lebih lanjut, Mertha menyampaikan pengelolaan sampah ini juga akan terus dikembangkan. Salah satunya dengan mengolah sampah organik untuk dijadikan sebagai pupuk organik.
"Pupuk ini nantinya akan mampu membantu ekonomi masyarakat, tapi saat ini kami masih mengolah dengan baik sehingga perlu kerjasama dengan pihak yang ahli di bidangnya," jelas Mertha.
Sementara itu, Area Manager Comm Rel. & CSR, PT. Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani menjelaskan pengelolaan sampah ini sejalan dengan program CSR PT. Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus ini sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs).
Ia menjelaskan Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Untuk menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program pemberdayaan terutama untuk masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.
"Melalui program ini, semoga dapat semakin membantu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan, dan mampu menciptakan ekonomi mandiri”, kata Deden.
tutup menyampaikan apresiasi terhadap program pengelolaan sampah di Kedonganan, Badung, Bali. Menurutnya, program tersebut sangat bagus dan akan didukung oleh Pertamina.
Pihak Pertamina pun juga akan memberikan bantuan untuk mendukung program Desa Adat Kedonganan, dengan pemberian
tong sampah untuk 1300 keluarga. Deden berharap dukungan pada TPS3R Kedonganan Ngardi Resik dari Pertamina ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, sebagai upaya pelestarian lingkungan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |