Apersi Probolinggo Mulai Percepat Perizinan Khusus Perumahan

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Asosiasi Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Probolinggo, menargetkan untuk kemudahan perizinan khusus perumahan, karena selama ini perizinannya masih tersendat.
Hal itu diungkapkan Ketua Apersi Probolinggo, Abdul Rohim, yang telah dilakukan pengesahan pengurus Apersi masa bakti 2022-2026 di ruang pertemuan Paseban Sena, Kota Probolinggo, Rabu (18/5/2022).
Advertisement
Pria asal Paiton, yang dinobatkan sebagai nakhoda Apersi ini mengungkapkan, ia mempunyai target kerja yang akurat dan terukur. Salah satunya adalah mendorong percepatan segala macam perijinan, semua urusan perbankan baik itu KPR ataupun KYG lebih cepat pengurusanya serta kebutuhan pemenuhan perumahan juga terpenuhi.
“Target kita kedepan adalah perijinan. Selama ini perizinan untuk perumahan agak tersendat karena adanya perubahan regulasi atau peraturan dari pemerintah yang cenderung berubah setiap tahunnya," katanya.
"Dari sini, berimbas pada pengurusan perijinan, baik itu dari DPMPTSP dan perijinan yang lain harus beradaptasi terlebih dahulu. Misalkan dari IMB jadi PPG. Nah, proses adaptasi ini yang membuat perijinan terlambat," tambahnya.
Saat ditanya apa program jangka pendek yang akan dilakukan oleh kepenguruan Apersi Korwil Probolinggo Raya? Ia mengaku bahwa program jangka pendek yang dilakukan adalah menyelesaikan Pesetujuan Bagunan Gedung (PBG) yang masih tersendat.
Kemudian Lahan Sawah Dilindungi (LSD) yang merupakan peraturan baru dari kepmen No12 tahun 2020 yang efektif tanggal 12 tahun 2021. Ini yang akan kami genjot, agar ada solusi terbaik bagi para pengembang (developer) sehingga tidak ada perizinan yang tersendat.
Abdul Rohim berharap, kepengurusan Apersi 2022-2026 ini yakni kepengurusan semakin solid, bisa bekerja dengan baik dan semua pengurus dan anggota bisa berkembang.
Menanggapi tentang investor perumahan saat ini, Rohim menjelaskan, bahwa untuk investor saat ini cukup bagus.
“Investor saat ini, cukup bagus. Karena investor di Rey saja suda ada kurang lebih lima sampai 10 perusahaan, sedangkan di Apersi ada 60 perusahaan, belum lagi akan ada investor baru yang akan masuk ke Probolinggo yakni Maspion, dan Pertamina. Ini tentunya akan berpengaruh pada Apersi," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |