Peristiwa Daerah

ATF dan Doppelmayr Tandatangani MoU Pembangunan Kereta Gantung Kota Batu

Rabu, 01 Juni 2022 - 19:45 | 66.81k
Perwakilan ATF dan Doppelmayr Geraventa Group menandatangani nota kesepahaman pembangunan kereta gantung. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Perwakilan ATF dan Doppelmayr Geraventa Group menandatangani nota kesepahaman pembangunan kereta gantung. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Among Tani Foundation (ATF) menandatangani nota kesepahaman (MoU/memorandum of understanding) pembangunan kereta gantung dengan Doppelmayr Geraventa Group, Rabu (1/6/2022). Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan di kantor ATF, Jl Hasanudin, Kota Batu.

"Masa nota kesepahaman ini selama enam bulan, ATF hanya sebagai inisiator penggagas pembangunan kereta gantung yang menghubungkan keinginan masyarakat dengan pengusaha," ujar Nurbani.

Advertisement

Pembangunan kereta gantung ini akan dilaksanakan oleh Perusahaan Austria Doppelmayr Geraventa Group. Sebelumnya perusahaan ini juga telah membangun proyek yang sama di Freeport, TMII Ancpl dan Pulau Kumala Tenggarong.

Hanya saja pembangunan kereta gantung di Kota Batu ini, merupakan kereta gantung pertama di kawasan pegunungan.

Lebih lanjut Nurbani menjelaskan bahwa Stasiun Utama akan dibangun di Rest Area Jalibar Desa Oro-Oro Ombo dengan jalur sepanjang 1 Kilometer yang membentang menuju Wana Wisata Coban Rais.

"Kita pilih jalur ini sebagai awal karena menawarkan pemandangan alam yang cantik dan bisa menjari daya tarik wisatawan," ujarnya.

Rute tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar Rp300 hingga 400 miliar. Pembangunan ini menggunakan dana dari swasta dan konsorsium.

Diperkirakan ground breaking pembangunan tower Kereta Gantung ini akan dilaksanakan 8 Agustus mendatang.

Sementara itu teknisi Doppelmayr Geraventa Group perwakilan Indonesia, Hans R Jost optimistis pembangunan kereta gantung ini akan berjalan lancar.

"Kami sudah berpengalaman membangun kereta gantung, kita pernah membangun di kawasan pegunungan yang konturnya lebih sulit daripada di sini," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa proses pembangunan tower maupun bentang kabel tidak sampai menebang pohon karena tinggi tower 5 meter dari pucuk pohon tertinggi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES