Peristiwa Daerah

Nelayan Bojongsalawe di Pangandaran Terkendala Akses

Rabu, 08 Juni 2022 - 06:40 | 61.88k
Kondisi muara Bojongsalawe terus mengalami pendangkalan sehingga nelayan kesulitan akses (Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Kondisi muara Bojongsalawe terus mengalami pendangkalan sehingga nelayan kesulitan akses (Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Kondisi muara sungai Bojongsalawe di Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran dikeluhkan nelayan setempat.

Muara tersebut mengalami pendangkalan parah sehingga nelayan yang akan berangkat dan pulang melaut terkendala akses. Ketua Rukun Nelayan Bojongsalawe Sugito mengatakan, jumlah nelayan yang berada di Bojongsalawe ada 800 nelayan.

Advertisement

"Nelayan yang akan melaut semua melewati muara sungai Bojongsalawe," kata Sugito, Selasa (7/6/2022).

Sugito menambahkan, muara itu pintu masuk nelayan baik itu dari Bojongsalawe, Batukaras juga Cijulang. "Kami pernah meminta agar ada normalisasi muara supaya nelayan bisa pergi melaut tanpa hambatan," tambahnya.

Ketika air pasang pernah dilakukan pengerukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy dan pemasangan alat navigasi (buih) di perairan pelabuhan Pangandaran milik Kementerian Perhubungan Laut bisa berjalan.

"Pengerukan cuma membuka jalur pelayaran saja agar nelayan dapat melaut, tidak di normalisasi keseluruhan, jadi sifatnya hanya sementara," tuturnya.

Muara sungai Bojongsalawe merupakan jalur keluar dan masuknya perahu nelayan yang ada di tiga pangkalan perahu nelayan yaitu pangkalan perahu di TPI Bojongsalawe Parigi, TPI Nusawiru dan Batukaras Cijulang.

"Harapan kami Pemerintah secepatnya melakukan normalisasi muara sungai Bojongsalawe, karena material yang terbawa gelombang laut menumpuk di muara," tuturnya.

Nelayan Bojongsalawe Dudung (54) mengaku dirinya saat ini kerap mengalami kendala jika kondisi air laut sedang surut. "Sangat kesulitan untuk berangkat mencari ikan sebab muaranya juga dangkal," jelas Dudung.

Jika dipaksakan, perahu bisa kandas kalau muaranya dibiarkan belum di normalisasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES