Kota Malang Punya Dua JCH Termuda Berusia 20 Tahun

TIMESINDONESIA, MALANG – Jemaah Calon Haji (JCH) Kota Malang sebanyak 690 orang memiliki jadwal tiga kloter, yakni pada kloter 14, 15, dan 16. Untuk saat ini, kloter ke 14 berjumlah 226 JCH resmi di berangkatkan di Lapangan Rampal oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, Minggu (12/6/2022).
Berdasarkan data yang dimiliki Kemenag Kota Malang, terdapat dua JCH dengan usia termuda yakni berusia 20 tahun yang berangkat haji di tahun 2022 ini.
Advertisement
Dua JCH termuda itu, yakni laki-laki bernama Arkan Fairuzi Ilyasa yang beralamat di Jl Satsuitubun IV Kota Malang. Kemudian, kedua yakni perempuan bernama Vio Meisyabela yang beralamat di Jl Atletik No 02, Kota Malang.
"Iya kita punya dua jemaah haji termuda itu usianya 20 tahun semua ada laki-laki dan perempuan," ujar Kasubag TU Kemenag Kota Malang, Sutrisno Minggu (12/6/2022).
Tak hanya JCH termuda, untuk yang tertua sesuai ketentuan aturan, yakni batas maksimal usia 65 tahun juga ada di Kota Malang yang ikut melaksanakan haji tahun 2022 ini.
JCH tersebut, yakni Baderun yang beralamat di Jl Joyo Utomo Gang V, Kota Malang dan yang kedua ada Nany Rochima yang beralamat di Jl Tinombala, Kota Malang.
Keseluruhan JCH tersebut, lanjut Sutrisno, kebanyakan yang telah daftar haji sejak tahun 2011 lalu dengan jadwal keberangkatan tahun 2020.
Namun, akibat Pandemi Covid-19 dan penundaan penerimaan haji dari Saudi Arabia, menyebabkan para JCH yang berangkat tahun 2020 lalu akhirnya baru bisa berangkat haji di tahun 2022 ini.
"Iya rata-rata dia daftar 2011. Ini yang berangkat tahun 2020 harusnya. Kan kita tunda karena alasan pandemi dan aturan di sana (Saudi Arabia)," ungkapnya.
Diketahui, untuk JCH yang berangkat pada kloter 14 hari ini, mereka akan tiba terlebih dahulu di Asrama Haji Sukolilo sebelum nantinya diberangkatkan ke Tanah Suci.
"Jadi kloter 14 dan 15 kita berangkatkan disini (lapangan Rampal). Kalau yang kloter 16 karena hanya 18 JCH nanti kita berangkatkan di Balai Kota Malang," tuturnya.
Sementara, Kemenag Kota Malang yang pernah menyebutkan terdapat 508 JCH yang berangkat memang ada penambahan hingga total 690 JCH.
Namun, penambahan JCH tersebut bukan berasal dari Kota Malang. Melainkan ada mutasi dari luar Kota Malang yang ikut berangkat dengan kloter di Kota Malang.
"Penambahan itu mutasi dari luar kota. Asalnya ada yang sekitaran Malang Raya ada yang dari luar Malang juga. Itu ada aturannya dan atas kemauan mereka (JCH)," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |