Peristiwa Daerah

Viral, Muncul Petisi Selamatkan Kucing Tersiksa dari Pedagang Splendid Malang

Minggu, 26 Juni 2022 - 14:36 | 158.87k
Sejumlah kucing yang diperjual belikan di kawasan Splendid Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Sejumlah kucing yang diperjual belikan di kawasan Splendid Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Perdagangan kucing di wilayah pasar hewan Splendid, Klojen, Kota Malang kini viral di perbincangkan oleh masyarakat Indonesia. Hal itu dimulai setelah munculnya petisi "Selamatkan Kucing Tersiksa dari pedagang yang tidak bertanggung jawab Pasar Splendid Malang" yang telah ditandatangi 8.835 orang di website change.org.

Petisi tersebut pun semakin viral diperbincangkan setelah adanya unggahan video yang memperlihatkan Kondisi kucing yang sangat tidak layak, lemas dan terkesan tak terawat di akun Instagram resmi @changeorg_id dan @malangrayanews.

Advertisement

Nampak nyata bahwa kondisi jual beli hewan peliharaan kucing di kawasan Splendid Malang tersebut memang sungguh tak layak.

Benar saja, sejumlah netizen pun membagikan kisahnya secara langsung di kolom komentar postingan tersebut.

Salah satunya, yakni Alfiansyah Febri Ramadhan (28) yang menceritakan kisahnya saat hendak membeli kucing yang terlihat lemas dan tak terawat di kawasan Splendid Malang.

Petisi-Selamatkan-Kucing-Tersiksa.jpgTangkapan Layar petisi change.org yang viral di media sosial. (Foto: Tangkapan Layar)

Saat dihubungi TIMES Indonesia, Alfian mengatakan bahwa kejadian sekitar bulan Juli 2021 lalu membuat dirinya tak mau lagi datang ke Splendid, karena tak tega melihat kucing-kucing tersebut terasa seperti tersiksa dan diperjual belikan.

Saat itu, Alfian tengah mencari ikan hias di kawasan Splendid Malang. Ketika itulah saat dirinya melewati jembatan di kawasan Splendid Malang, ia melihat kucing yang dijual oleh salah satu pedagang.

"Ada bapak-bapak sama ibu-ibu, cuma saya waktu itu tanya ke ibu-ibu yang jualan. Orangnya ketus gitu. Aku lihat kucingnya di kandang kumuh, gak layak banget lah. Bahkan tempat minumnya kering," ujar Alfian saat dihubungi melalui direct message (DM) Instagram, Minggu (26/6/2022).

Saat itu, Alfian memperkirakan kucing yang dijual merupakan kucing ras berjenis Peaknose. Ketika melihat kondisi kucing yang tak layak, ia pun menanyakan harga kepada pedagang.

"Kucingnya bau dan lemas. Coba tanya harga, katanya Rp800 ribu. Saya nyeletuk Rp800 ribu? Kasian kucingnya," ungkapnya.

Dari situlah, momen yang membuat Alfian tak ingin mendatangi kawasan Splendid Malang lagi, karena tujuan dari pedagang yang terlihat pada jawabannya saat Alfian menanyakan harga.

Diceritakannya, salah satu bapak-bapak penjual menjawab bahwa  jika konsumen merasa kasian, silahkan di beli. Konsep mencari iba untuk membeli kucing tersebutlah yang membuat Alfian merasa jengkel.

"Bapak yang sebelah yang juga jual kucing jawab 'yo lek saaken tukuen' (kalau kasian ya dibeli). Semenjak itu saya malas ke sana, karena gak tega lihat banyak yang kayak gitu. Disatu sisi pengen bantu, tapi gak ada biaya lebih," bebernya.

Pria yang bertempat tinggal di kawasan Jl Surabaya, Gadingkasri, Klojen, Kota Malang tersebut, diketahui sebagai pecinta kucing yang bekerja di salah satu bank di Malang.

Ia pun juga memiliki tiga kucing dan kebiasaan Alfian adalah sering membawa makanan kucing di dalam tasnya untuk diberikan kepada kucing-kucing yang ada di jalanan.

Kesimpulannya, selama ini kegiatan perdagangan kucing di kawasan Splendid tak ada bedanya dengan animal abuse.

Sejumlah pedagang juga diketahui sengaja mencari iba orang agar kucing-kucing yang tak layak yang mereka jual bisa dibeli.

"Apalagi saya baca komen katanya juga ada yang kucingnya dijual disitu. Mungkin hasil curian. Semoga dengan adanya ini ada perubahan buat Pemkot Malang dalam pengelolaan hewan di Splendid," tegasnya.

Terpisah, Ketua My Cats Malang, Pongky Rahadi menyebutkan bahwa dari petisi tersebut yang paling di sorot adalah lokasi penjualan kucing yang berada di sekitaran area jembatan Splendid Malang, khususnya sebelum Splendid.

Apalagi, Pongky mengetahui bahwa ada sejumlah pedagang yang memang menjual kucing-kucing yang terlihat tak terawat dengan kisaran harga Rp 10 ribu untuk kucing anakan dan Rp 20 ribu untuk kucing dewasa.

"Yang harga segitu kayaknya kucing nyari bukan beli. Itu sangat tidak diperhatikan. Satu kandang lebih dari 10 ekor kucing. Itu setelah jembatan. Kalau yang lain seperti di tempat jual makanan kucing kan juga ada, itu saya lihat masih terawat," tuturnya.

Diketahui, sejumlah anggota dari My Cats Malang juga telah menandatangi petisi tersebut. Apalagi dari pantauannya, pembuat petisi tersebut menyorot ke lokasi penjualan kucing yang memang benar tak layak dengan kisaran harga Rp 20 ribu.

"Dia kan mencoba beli dikisaran Rp 20 ribu per ekor dan itu karena membeli Rp 100 ribu hanya bisa menyelamatkan 5 kucing," tandasnya.

Sebagai informasi, dari informasi My Cats Malang, praktek perdagangan kucing di wilayah Splendid Malang telah merebak sejak empat tahun terakhir.

Selama bertahun-tahun, Pongky bersama sejumlah anggota pun terus melakukan edukasi bahwa makhluk hidup tentu butuh dirawat dengan layak.

"Tapi ada aja alasan katanya jual kucing tak layak biar dapat majikan. Kalau kita ini pemerintah, tentu kita adakan regulasi. Dari dinas terkait kalau bisa menindaklanjuti ini," pungkasnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES