Lewat Festival Shalawat Badar, Bupati Banyuwangi Ajak Masyarakat Tingkatkan Etos Kerja

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Lantunan merdu Shalawat Badar menggugah Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani untuk mengenang masa lalu.
Dengan spirit Shalawat Badar, Ipuk pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan etos kerja. Hal tersebut disampaikan di Pelinggihan Dinas Pariwisata Banyuwangi, Minggu (26/6/2022).
Advertisement
"Saat membaca Shalawat Badar ini, semangat kita pasti naik. Hal ini sangat tepat, jika spirit dari Shalawat Badar ini kita jadikan sebagai upaya untuk meningkatkan etos kerja kita semua," ungkap Ipuk.
Ipuk mengenang masa-masa krisis moneter yang terjadi pada 1998. Di tengah kondisi ekonomi dan politik sedang mengalami keguncangan itu, di sejumlah tempat yang ia hadiri, selalu melantunkan Shalawat Badar untuk memompa semangat.
"Saya ingat waktu itu, setiap pagi, sebelum beraktivitas di kantor membaca Shalawat Badar terlebih dahulu. Tidak hanya untuk berdoa, tapi juga untuk memberi semangat dalam menghadapi situasi demikian," terang Ipuk.
Lebih lanjut, Ipuk mengapresiasi Yayasan Shalawat Badar yang menyelenggarakan festival tersebut.
"Kemarin, kita bersama PCNU Banyuwangi telah melaunching tagline Banyuwangi Bumi Shalawat Badar. Kali ini, diselenggarakan festival oleh lainnya. Semoga dengan kerja kolaborasi semua pihak ini, akan memberikan keberkahan bagi daerah kita tercinta ini," ujar Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga menyambut antusias upaya peluncuran buku berjudul "Shalawat Badar dari Banyuwangi untuk Dunia". Dengan buku itu, Ipuk berharap bisa menjadi literasi bagi masyarakat Banyuwangi.
"Saya berharap nanti buku ini bisa didistribusikan di perpustakaan-perpustakaan sekolah. Sehingga anak cucu kita nanti tetap bisa mengetahui hal ini," perintahnya ke sejumlah SKPD yang mendampingi.
Sementara itu, Ketua Yayasan Shalawat Badar Muhammad Khudori menyebutkan yayasannya tersebut telah memasuki tahun ketiga. Dimana yayasan tersebut bertujuan untuk terus menggelorakan Shalawat di tengah masyarakat serta langkah-langkah sosial-keagamaan lainnya.
"Kami berharap dengan kegiatan-kegiatan yang kami adakan ini, bisa turut berkontribusi memajukan daerah," ungkapnya.
Festival Shalawat Badar sendiri terdiri dari dua kegiatan utama. Sedari pagi dilaksanakan lomba banjari dengan lagu utama Shalawat Badar. Lalu, disusul dengan pembahasan dami buku Shalawat Badar Dari Banyuwangi untuk Dunia.
"Alhamdulillah, pada diskusi buku kali ini, ada banyak masukan. Dari dzuriyah Kiai Ali Manshur, para kiai, sampai akademisi. Masukan-masukan ini akan kami jadikan input lebih lanjut untuk menyempurnakan buku ini," pungkas Ketua Tim Penulisan Buku, Ayung Notonegoro dalam acara yang dihadiri Bupati Banyuwangi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |