Peristiwa Daerah

Bangun Talut Jalan Agar Lahan Pertanian Tak Terendam Air Hujan

Sabtu, 09 Juli 2022 - 13:00 | 116.90k
Pembangunan talut jalan di Dusun Plumutan, Kalurahan Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul melalui Program Padat Karya. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Pembangunan talut jalan di Dusun Plumutan, Kalurahan Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul melalui Program Padat Karya. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANTUL – Petani yang ada di Dusun Plumutan, Kalurahan Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul kini dapat bernapas lega. Sebab, Pemda DIY bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkab Bantul membangun talut jalan yang ada di sepanjang persawahan wilayah RT 03 kalurahn setempat. Dengan adanya pembangunan talut jalan tersebut maka lahan pertanian padi di kampung tersebut kini tidak lagi mudah terendam air hujan yang sewaktu-waktu turun.

“Selain mencegah air hujan, talut jalan dapat mencegah luapan air dari Sungai Winongo Kecil agar tidak masuk ke lahan pertanian,” kata Suryanto selaku ketua kelompok Padat Karya sekaligus Pengurus Kelompok Tani Dusun Plumutan, Sabtu (9/7/2022).

Advertisement

Menurutnya, selama ini hasil panen padi milik petani di wilayahnya kurng optimal. Sebab, saat hujan lahan sawah warga kerap terendam air. Akibatnya, hasil panen mengalami penurunn. “Jika lahan pertanian terendam banjir, hasil pertanian mengalami penurunan mencapai 25 persen,” tegas Suryanto.

Suryanto menegaskan, sektor pertanian menjadi tumpuan hidup sebagian besar warga Dusun Plumutan. Setidaknya, terdapat 40 petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) Sekar Mulyo.

“Kami para petani tidak dapat berbuat banyak karena tidak memiliki cukup biaya untuk membangun talut penahan air. Kami sangat bersyukur pemerintah daerah memperhatikan aspirasi kami,” ungkap Suryanto.

Karena sering terendam air, lanjut Suryanto, kelompok tani sering berkeluh kesah kepada anggota DPRD DIY Suharwanto. Di tengah keluhan para petani tersebut, Suharwanto menawarkan pembangunan talut jalan melalui Program Padat Karya Infrastruktur. Warga yang ingin segera lepas dari kondisi ini langsung menyambut dengan antusias.

Kini, proses pembangunan talut sudah mencapai 80 persen. Namun, sudah dapat berfungsi dengan baik. Sehingga, saat hujan tidak lagi ada genangan air hujan. Melihat kondisi ini, Suryanto optimis adanya dengan adanya talut jalan dapat memulihkan produksi panen. Sehingga, sektor pertanian benar-benar dapat menjadi tumpuan hidup.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Suharwanto yang telah memfasilitasi kami para petani,” jelasnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkab Bantul, Istirul Widilastuti mengatakan, tujuan utama Program Padat Karya untuk mengatasi pengangguran. Namun, terdapat tujuan lain yaitu peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan infrastruktur untuk mendukung kegiatan ekonomi.

Salah satunya sektor pertanian yang menjadi tumpuan sebagian besar warga Bantul. Apalagi Pemerintah Kabupaten Bantul menetapkan pertanian sebagai sektor unggulan. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026 menyusul keberhasilan sektor pertanian bertahan di tengah pandemi.

Anggota DPRD DIY, Suharwanto mengatakan, sebagai wakil rakyat sudah selayaknya mendengar keluh kesah masyarakat. Bahkan, dengan melihat kondisi di lapangan, seorang wakil rakyat sudah dapat menangkap keinginan masyarakat.

“Jika pembangunan talut jalan membuat lahan pertanian para petani tidak lagi terendam air hujan, tentu kami ikut senang. Semoga, Program Padat Karya ini benar-benar membawa dampak positif bagi masyarakat terutama para petani,” jelas Suharwanto. (*)

Totok Hidayat

TIMES Yogyakarta

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Amar Riyadi
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES