
TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Masih dalam momen Idul Adha, sampai dua hari ke depan, umat Muslim masih dibolehkan untuk menyembelih hewan kurban.
Di media sosial, ada saja kejadian atau peristiwa, hewn kurban yang baru disembelih kemudian berlari lagi. Padahal, darah masih mengucur deras di lehernya.
Advertisement
Kondisi tersebut, tentu saja tidak diharapkan. Alasannya, hewan kurban juga merupakan makhluk hidup yang merasakan kesakitan ketika dilukai.
Untuk menghindari hal tersebut, maka, untuk tim jagal atau orang yang mau menyembelih hewan kurban, wajib menyiapkan peralatan yang sangat tajam.
Tokoh agama di Majalengka, Jawa Barat, Ustad Iwan Ridwan mengatakan sebaiknya tim jagal wajib melakukan pemotongan hewan kurban secara syar'i, dan memenuhi adab serta tidak terkesan menyiksa hewan kurban.
"Untuk itu, pisau atau pedang atau bedog yang akan digunakan untuk menyembelih harus benar-benar tajam. Diasah dulu kalau menurut orang Sunda mah," ungkapnya, Senin, (11/7/2022).
Iwan menambahkan, hewan kurban juga merupakan makhluk ciptaan-NYA, yang merasakan sakit ketika dilukai. Selanjutnya, tim jagal harus mempersiapkan para pembantunya, yakni yang bertugas memegangi hewan qurban.
"Intinya, hewan kurban harus disembelih secepat mungkin, untuk mengurangi rasa sakit pada hewan kurban," ucapnya.
Iwan menjelaskan, dengan peralatan yang sangat tajam, ditunjam tim jagal yang kompak, setelah itu, tim jagal harus menunggu hewan kurban tersebut selama setengah jam.
“Pastikan hewan yang sudah disembelih itu telah mati dengan sempurna. Tunggu sekitar 30 menit baru dikuliti, agar tidak menyakiti hewan kurban," ujar tokoh agama di Majalengka. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |