Peristiwa Daerah

Teka-Teki Kemegahan MCC Kota Malang Beserta Isi dan Fungsinya

Selasa, 12 Juli 2022 - 15:05 | 1.14m
Nampak dari jauh Gedung megah MCC Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Nampak dari jauh Gedung megah MCC Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Ada apa dengan gedung Malang Creative Center Kota Malang (MCC Kota Malang)? Nampaknya, gedung setinggi delapan lantai yang bulan Juli 2022 ini bakal rampung dikerjakan menjadi teka-teki bagi masyarakat.

Bagaimana tidak, muncul berbagai sentilan soal isi dan fungsi dari gedung megah yang bertempat di kawasan Blimbing, Kota Malang tersebut.

Advertisement

Ternyata, anggaran sebesar Rp98 miliar tersebut hanya diperuntukan untuk pembangunan fisik MCC saja. Oleh sebab itu, segala isi dan fungsi dari MCC dari basement, lantai satu hingga delapan, Pemkot Malang tengah merencanakan anggaran kembali untuk memoles gedung yang bakal digunakan sebagai pusat ekonomi kreatif Kota Malang tersebut.

Setidaknya Rp25 miliar telah disiapkan Pemkot Malang untuk memoles gedung tersebut. Dana itu pun tak hanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022 saja.

Plt Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi menyebutkan bahwa dana tersebut juga dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).

MCC-Kota-Malang-b.jpg

"Ada BK (Bantuan Keuangan) dari Pemprov Jatim sebesar Rp10 miliar kepada kami. Lalu ada juga tambahan anggaran Rp2 miliar dari APBD Pemkot Malang tahun ini," ujar Diah, Selasa (12/7/2022).

Kemudian untuk sisanya, yakni sebesar Rp13 miliar, rencananya Pemkot Malang bakal menambah melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) di bulan Agustus 2022 mendatang.

Tambahan anggaran sebesar Rp25 miliar tersebut digunakan untuk memoles seluruh fasilitas yang dibutuhkan di dalam gedung MCC tersebut.

Fasilitas yang tersedia di dalam gedung MCC, diantaranya untuk basement akan ada lokasi parkir mobil dan gudang properti. Kemudian di lantai 1 terdapat juga parkiran mobil dan motor hingga tempat loading area.

Untuk lantai 2, nantinya akan ada studio animasi dan motion, ruang design archive, hotel kapsul, co-workinh space, area multipurpose dan lavatory (WC). Di lantai 3, terdapat Co-working space, ruang rapat, hotel kapsul, creative design store, kantin, lavatory, kids zone dan fitness center.

Selanjutnya di lantai empat, bakal ada tempat wokrshop seni, ruang komputer, workshop batik, co-working space, kantin, lavatory dan open public space. Di lantai 5 terdapat bioskop, gudang bioskop, ruang karyawan, kantor ruang tamu, co-working space, multipurpose area, fashion room, lavatory dan open public space.

Lalu di lantai 6 terdapat juga bioskop, supermarket, kantor pengelola, selasar, perpustakaan, musola dan open public. Di lantai 7 akan ada auditorium, gudang, ruang VIP, ruang ganti, pantry, lounge dan lavatory. Terakhir di lantai 8 terdapat rooftop bar kafe, ruang operator dan area maintenance.

Untuk penempatan bioskop di gedung MCC, rencananya nanti bakal berfungsi sebagai tempat memamerkan hasil karya dari para pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang, mulai dari pameran audiovisual hingga film pendek karya warga Kota Malang yang bisa dipertontonkan di gedung MCC tersebut.

Diketahui, hingga saat ini progres pembangunan fisik MCC telah mencapai 98,28 persen dari target awal pada awal Juli 2022 ini berprosentase 97,25 persen.

"Kita optimis ini selesai sesuai target (21 Juli 2022). Setidaknya nanti bulan Oktober atau November bisa beroperasi dan para pelaku Ekraf bisa memanfaatkan fasilitas ini," tuturnya.

Sementara itu, yang menjadi perbincangan hangat saat ini adalah penempatan hotel kapsul di dalam gedung MCC yang sebenarnya berfungsi bagi pelaku Ekraf Kota Malang.

Penempatan tersebut pun sempat dikritik oleh berbagai pengamat melalui media sosial, salah satunya @yusufgunawan melalui akun twitter-nya.

Ia sempat mempertanyakan adanya hotel kapsul hingga kafe yang ada di Gedung MCC. "Apakah bisa dikatakan sbg mall dimana juga ada cafe dan supermarketnya ?" tulisnya melalui akun Twitter.

Menanggapi gonjang ganjing soal adanya sejumlah fasilitas yang mengarah keluar dari fungsi sebenarnya, terutama hotel kapsul, Diah pun membeberkan maksud fungsi dan tujuannya.

Adanya hotel kapsul yang bertempat dua lantai tersebut, digunakan sebagai penopang pemasukan Pemkot Malang yang diperuntukan sebagai penambahan biaya perawatan setiap tahunnya.

Dalam setahun saja, biaya operasional MCC ditaksir bisa menghabiskan dana sebesar Rp 6 miliar. Biaya tersebut tentu dinilai cukup tinggi, namun memang untuk beberapa hal di dalamnya.

"Seperti penggunaan listrik. Gedung itu bakal menggunakan listrik dengan daya lebih dari 6.000 volt ampere (VA)," katanya.

Bahkan, Pemkot Malang juga telah mengestimasi biaya tagihan listrik MCC dalam setahun bisa mencapai Rp1 miliar. Maka, dari itu Diah menjelaskan bahwa di MCC perlu ada jenis usaha demi menanggung biaya operasional yang besar.

"Selain hotel kan ada supermarket dan kafe yang mendongkrak uang pemasukan kami di sana," imbuhnya.

Kemudian, untuk keberadaan hotel kapsul ini juga diperuntukan sebagai tempat istirahat para pelaku Ekraf dari luar kota yang tengah belajar di MCC Kota Malang. "Jadi bisa dibilang komersial, karena uangnya juga masuk ke Pemkot sebagai biaya perawatan gedung," ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES