Peristiwa Daerah

BPJS Ketenagakerjaan Banyuwangi Genjot Success Rate Klaim

Rabu, 13 Juli 2022 - 21:01 | 27.77k
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek), Roswita Nilakurnia, saat menyerahkan santunan kepada peserta jaminan sosial. (Foto: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek), Roswita Nilakurnia, saat menyerahkan santunan kepada peserta jaminan sosial. (Foto: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIBPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Banyuwangi, Jawa Timur, terus menggenjot Success Rate klaim. Upaya tersebut dilakukan guna meningkatkan pelayanan serta memberi kepuasan kepada peserta jaminan sosial.

“Selain merupakan arahan pimpinan, peningkatan pelayanan dan kepuasan peserta jaminan sosial merupakan semangat kami,” ucap Kepala BPJS Ketenagakerjaan Banyuwangi, Eneng Siti Hasanah, Rabu (13/7/2022).

Advertisement

Dijelaskan, sejak tahun 2021 BPJS Ketenagakerjaan telah mempermudah prosedur dan persyaratan klaim. Salah satunya klaim Jaminan Hari Tua (JHT). Hasilnya, dari Success Rate klaim 55,05 persen dibulan Januari 2021, meningkat diangka 95,01 persen dibulan Desember 2021.

Peningkatan keberhasilan klaim terus meningkat. Pada semester pertama tahun 2022 success rate mencapai 99,51 persen. Dengan kata lain hampir seluruh klaim yang diajukan oleh peserta dapat dibayarkan.

Dalam memberikan kemudahan, BPJS Ketenagakerjaan juga meluncurkan aplikasi Jamsostek Mobile (JMO). Dimana aplikasi tersebut mampu memangkas waktu pencairan klaim JHT. Dari yang awalnya 10 - 15 hari menjadi hanya 10 - 15 menit saja.

“Menggunakan aplikasi JMO, proses klaim menjadi lebih mudah serta dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja,” ujar Eneng.

Terkait kemudahan pencairan, BPJS Ketenagakerjaan juga telah membayarkan santunan kepada ahli waris dari seorang pekerja. Peserta jaminan sosial tersebut mengalami kecelakaan kerja saat sedang menjalani Work From Home (WFH).

Semasa hidup, peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan ini bekerja sebagai General Manager di PT Sumber Alfaria Trijaya. Dia tercatat menjadi peserta sejak tahun 1993. Dari kepesertaan, ahli waris berhak atas manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan dengan nilai total mencapai Rp4,4 miliar.

Manfaat yang diterima terdiri dari santunan kematian karena kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah yang dilaporkan. Biaya pemakaman, santunan berkala selama 24 bulan yang dibayarkan secara lumpsum, serta beasiswa bagi dua orang anak maksimal sebesar Rp174 juta.

Selain itu secara otomatis, saldo JHT yang dimiliki oleh peserta juga turut dibayarkan. Termasuk manfaat Jaminan Pensiun (JP) juga diberikan secara berkala setiap bulan. Proses serah terima santunan dilakukan langsung oleh Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek), Roswita Nilakurnia.

“Sebesar apapun manfaat yang diberikan, tidak dapat menggantikan kehadiran orang yang dicintai. Namun kami yakin santunan akan mampu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan,” katanya.

Tentang perluasan kepesertaan, lanjut Roswita, BPJS Ketenagakerjaan mentargetkan 70 juta peserta aktif ditahun 2026. Untuk mencapai, beragam strategi dijalankan. Diantaranya melakukan intensive collaboration dengan Kementerian dan Lembaga. Memberikan kemudahan peserta dengan memperluas kanal daftar dan bayar iuran. Serta terus menggenjot promosi, sosialisasi, dan edukasi.

“Dengan beragam manfaat dan kemudahan layanan, diharapkan mampu tercipta customer experience terbaik sehingga bisa berkontribusi dalam mewujudkan Universal Coverage jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia,” ungkap Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek), Roswita Nilakurnia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES