Lagi, Estimasi Biaya Operasional Gedung MCC Membengkak Rp8 Miliar

TIMESINDONESIA, MALANG – Pengerjaan fisik gedung Malang Creative Center (MCC) sebentar lagi bakal selesai. Gedung setinggi delapan lantai tersebut kini bisa dipastikan tuntas pada 21 Juli 2022 mendatang.
Meski tahap pembangunan fisik selesai, gedung tersebut belum sepenuhnya bakal beralih ke tangan Pemkot Malang. Sebab diketahui bahwa selama setahun ke depan gedung tersebut mendapat garansi dari kontraktor sebagai penanggungjawab penuh.
Advertisement
Dalam penyempurnaan fasilitas di dalamnya, tentu bakal sesegera mungkin dilakukan secara bertahap. Pembangunan fisik gedung sendiri bernilai Rp96,3 miliar, kemudian Pemkot Malang juga berencana menambah anggaran sebesar Rp25 miliar guna memoles gedung bagian dalam agar bisa segera dioperasionalkan.
Sembari menunggu seluruh fasilitas terpenuhi, Pemkot Malang juga sudah mulai menyusun pemasangan kelistrikan dalam gedung MCC.
Tak tanggung-tanggung, daya aliran listrik yang digunakan untuk gedung MCC sebesar 245 kilo volt (KvA) alias premium. Daya tersebut dipasang guna mengurangi pemadaman listrik jika terjadi.
"Suplai tenaga listrik yang akan didapatkan berasal lebih dari satu sumber, sehingga katanya tidak mengakibatkan pemadaman saat ada gangguan di jalur utama," ujar Plt Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi, Senin (18/7/2022).
Sebelum agenda peresmian guna pengoperasian di bulan Oktober atau November 2022 mendatang, perlu diketahui bahwa gedung tersebut nantinya bakal dikelola oleh Diskopindag Kota Malang.
Sekretaris Diskopindag Kota Malang, Slamet Husnan menyebutkan bahwa estimasi biaya operasional gedung MCC untuk awal di tahun 2023 mendatang ternyata naik dari prediksi awal.
Dimana, pada awalnya, Diskopindag Kota Malang mengestimasi anggaran operasional sebesar Rp6 miliar. Kemudian saat ditelaah kembali dan dilakukan pengajuan dalam anggaran 2023 mendatang, dipastikan biaya operasional gedung tersebut sebesar Rp8 miliar.
"Iya sudah sesuai di tahun 2023 estimasi Rp8 miliar (biaya operasional)," ungkap Slamet.
Slamet menambahkan, untuk menutup biaya operasional nantinya bakal dilakukan dengan memberi sewa sejumlah fasilitas ke pihak ketiga maupun masyarakat yang ingin menggunakan.
Sejumlah fasilitas seperti Hotel Kapsul, Bioskop, Supermarket hingga Auditorium dipastikan sebagai penopang pendapatan MCC. Dengan begitu, biaya operasional yang mengandalkan APBD bisa ditekan seminimal mungkin. "Misal bioskop, nanti ada waktu khusus untuk menayangkan hasil karya teman-teman Ekraf juga. Jadi sesuai fungsi dan tujuan," ucapnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |