Kelompok Wanita Tani Sukses Olah Kulit Kedelai Jadi Mie Sehat

TIMESINDONESIA, BATU – Produk makanan ini yang membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur jauh-jauh datang ke Kota Batu hari ini (18/7/2022). Ya. Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu memproduksi mie berbahan kulit kedelai.
Kelompok ini memanfaatkan 'limbah' kulit kedelai sisa produksi tempe untuk diolah lagi menjadi mie sehat.
Advertisement
Hasilnya mienya kenyal dan enak dimakan, tanpa menggunakan pengawet dan menggunakan pewarna alami dari sayuran.
Begitu diproduksi, mie yang diberi nama Mie Sule (Sisa Kulit Kedelai) ini laris manis, selain rasanya enak, harga mie buatan ibu-ibu ini cukup murah, hanya Rp 8000 perpack seberat 200 gram.
"Kami membuatnya dari sisa kulit kedelai. Desa kami kan dikenal Kampung Tempe, sehari ada 70 ton kedelai yang diolah disini, kulit kedelai sehari bisa menghasilkan 7 kwintal," ujar Erni Kurniawati, Ketua KWT Asri, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Biasanya kulit kedelai ini dipergunakan untuk tambahan pakan ternak sapi, sisanya dibuang ke tempat sampah.
Namun saat ada wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), konsumsi ternak sapi menurun, penggunaan kulit kedelai pun menurun tajam, hingga bisa dikatakan sebagian besar kulit kedelai dibuang.
"Akhirnya kita manfaatkan untuk membuat mie, eman-eman kalau dibuang proteinnya tinggi," ujar Erni.
Beberapa kali mereka melakukan uji coba, namun beberapa kali gagal. "Kebanyakan kulitnya membuat rasanya masam, hingga akhirnya kita mendapatkan komposisi yang pas," ujarnya.
Ia memastikan bahwa mie buatannya adalah mie tanpa pengawet dan tanpa pewarna. Warna hijau atau kuning pada mie bukan dari pewarna, tapi warna asli dari sayuran. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |