Ketua DPRD Pacitan Menyayangkan Insiden Parkir di Pantai Klayar

TIMESINDONESIA, PACITAN – 'Karena nila setitik rusak susu sebelanga'. Begitulah pepatah. Insiden yang diduga ada kesalahpahaman antara tukang parkir kawasan wisata Pantai Klayar, Pacitan, Jawa Timur dengan penumpang bus pariwisata itu menuai banyak komentar di sosial media. 

Tak sedikit para pejabat publik pun turut berbicara. Ketua DPRD Pacitan, Jawa Timur Ronny Wahyono menyayangkan insiden yang terjadi di parkiran kawasan wisata Pantai Klayar, Sabtu (23/7/2022) kemarin. 

Advertisement

"Pada intinya saya menyayangkan kejadian yang tidak mengenakkan tersebut, dan akan berdampak pada wisata di Pacitan secara keseluruhan," katanya, Senin (25/7/2022). 

Kondisi parkiran Pantai Klayar Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

Ronny menilai, sektor pariwisata merupakan lokomotif penggerak perekonomian sebagai penyumbang APBD untuk Kabupaten Pacitan. Sehingga sekecil apapun masalah patut diselesaikan sehingga agar citra baik tersebut tetap langgeng. 

"Tentu ini tidak kita inginkan, karena pariwisata ini sebagai lokomotif penggerak perekonomian. Contohnya dari karcis, pedagang, jasa travel, kuliner dan hotel semua merasakan dampak dari peningkatan wisata, ketika ada kejadian yang menurunkan minat wisatawan ke Pacitan, mereka akan berdampak pula," paparnya. 

Di samping itu, dia mengapresiasi langkah Disparbudpora Pacitan yang dengan segera merespon kejadian tersebut dan akan melakukan investigasi di lapangan untuk menemukan titik terang. 

"Mudah-mudahan ditemukan penyebabnya dan dilakukan pembinaan terhadap pihak-pihak yang kurang betul tindakannya. Saya harapkan persoalan ini segera teratasi sekaligus jadi pelajaran untuk kita semua," tutur Ronny. 

Selain itu, dia juga meminta dukungan semua pihak untuk memajukan sektor pariwisata di Pacitan. Dengan demikian masyarakat sadar akan wisata. Bahkan, pembangunan di wilayah juga optimistis bisa ditingkatkan. 

"Di sini semua harus saling mendukung, agar wisata paciran bisa berkembang seperti daerah lain. Jadi, harus ada satu percikan sadar wisata, sapta pesona harus ditegakkan, disosialisasikan bahkan kepada anak didik SD, SMP dan SMA. Agar tercipta masyarakat sadar wisata, " jelasnya menyayangkan insiden di kawasan wisata Pantai Klayar. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.