Peristiwa Daerah

Pantai Permata Kota Probolinggo Jadi Ajang Pelatihan Batik Ecoprint

Selasa, 26 Juli 2022 - 17:38 | 65.65k
Peserta pelatihan dan nara sumber memamerkan hasil pelatihannya batik ekoprint. (Foto: Agus Purwoko/TIMES Indonesia)
Peserta pelatihan dan nara sumber memamerkan hasil pelatihannya batik ekoprint. (Foto: Agus Purwoko/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Tak hanya menjadi jujukan wisata, Pantai Permata Pilang, Kota Probolinggo, Jatim, juga ditempati pelatihan

Selasa (26/07/22) pagi hingga sore, 50-an ibu-ibu mengikuti pelatihan Batik Ecoprint di pantai yang terbentuk karena erupsi Gunung Bromo di tahun 2010 itu. 

Advertisement

Mereka terdiri dari pemerintah setempat, LPM, PKK, RT/RW, Pokdarwis atau Kelompok Sadar Wisata, dan karang Taruna. 

pelatihannya-batik-ekoprint-b.jpg

Acara yang digelar di alam bebas di antara pepohonan cemara udang itu, dimotori Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, yang berkolaborasi dengan Universitas Negeri Malang (UNM). Kedua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ini bekerjasama dengan Pemkot Probolinggo. 

Mengusung tema Pelatihan Batik Ecoprint Vegetasi Pantai Sebagai Alternatif Cindremata Khas dan Unik Pantai Permata ini, berlangsung satu hari penuh. 

Dipandu langsung dosen yang ahli di bidangnya dari dua PTN tersebut, dibantu sejumlah mahasiswa. Turut hadir, Camat Kademangan dan Lurah setempat. 

Dr. Andik Dwi Muttaqin, koordinator penyelenggara menyatakan, pelatihan yang digelarnya membuat batik menggunakan metode ecoprint. Sedang media yang digunakan, selain bahan dasar kain, juga vegetasi yang ada di areal Pantai Permata, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, kota setempat. 

Pantai Permata Pilang dipilih karena pantai yang berlokasi di pesisir Laut Jawa ini, memiliki kekhasan yang belum dimiliki pantai lain. Utamanya tanamannya yang berupa cemara udang, api-api, bakau dan tumbuhan vegetasi lainnya. 

“Di sini tanaman vegetasinya khas dan spesial,” ujarnya. 

Diharapkan, usai pelatihan apa yang didapatkan berlanjut ke jenjang kegiatan usaha. Peserta pelatihan bersama warga setempat membangun sebuah usaha Batik Ecoprint yang bias dijual dalam bentuk cenderamata di lokasi wisata pantainya. 

“Kami yakin berhasil, karena pantai Permata memiliki kekhasan,” jelas dosen Fakultas Kelautan UIN Sunan Ampel Surabaya ini.

  Hal senada juga disampaikan Dr. Oktavia Sulistina dari UN Malang. Menurutnya, Ecoprint merupakan teknik mencetak pola dengan bagian tanaman seperti ranting, daun, batang dan bagian tanaman atau tumbuhan lainnya di atas kain, kulit atau bamboo. 

“Bagian dari tumbuhan itu, sebagai pola atau bentuk batik,” jelasnya. 

Dosen Ilmu kimia ini menyebut, ada banyak bagian tanaman yang bisa dipakai pola atau bentuk. 

Yang berupa daun di antaranya, alor dan pooweran laut, pacar laut, beringin laut, pronate lindur, alba serta cemara laut. 

pelatihannya-batik-ekoprint-c.jpg

“Kalau di di Pantai Permata ini banyak yang bisa dijadikan pola. Misalnya daun bakau, api-api, bahkan rumput pantai juga bisa,” ujarnya. 

Oktaviana yakin, peserta pelatihan bisa memproduksi batik ecoprint. Alasannya, karena mudah dalam pembuatan dan bahan yang hendak dijadikan pola, tersedia banyak. 

Pihaknya siap membantu jika para peserta di kemudian hari ada kesulitan. “Kami siap mendampingi, juga memasarkan hasil produknya,” pungkasnya. 

Sementara itu, Sekretasis Pokdarwis Bangkit kelurahan setempat, Sulastri berkomitmen menindaklanjuti pelatihan dengan uji coba hingga benar-benar bisa. 

“Rencananya seperti itu. Kami akan membuat usaha batik ecoprint khas Pantai Permata. Kami minta doa dan dukungan dari masyarakat dan pemerintah,” katanya. 

Sulastri yakin rencananya akan terealisasi. Sebab, selain didukung bahan yang akan dibuat pola tersedia melimpah di Pantai Permata, sebagian peserta pelatihan sudah ada yang bisa menjahit, bahkan membatik. 

“Kan, bahannya di sini melimpah. Kita manfaatkan. Kami sudah punya semuanya, tinggal bimbingan saja dari para senior,” pungkasnya di sela-sela pelatihan di Pantai Permata. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES