Sungguh Bahagia Warga Sarongan Banyuwangi, Harapan Punya Rumah Bersalin Bukan Lagi Mimpi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Raut bahagia tergambar di wajah masyarakat Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Kini harapan mereka untuk memiliki rumah bersalin yang memadai bukanlah hanya menjadi sekedar mimpi.
Sarongan merupakan desa yang berada di pucuk paling ujung selatan kota Banyuwangi. Dengan jarak sekitar 80 kilometer dari pusat kota, tentu untuk menerapkan pemerataan pelayanan memang terbilang cukup membutuhkan tenaga ekstra. Tak main-main, untuk bisa menginjakkan kaki di sana, dibutuhkan waktu kurang lebih tiga jam.
Advertisement
Dengan mayoritas pemukiman yang berada diantara perkebunan dan hutan, bisa dibayangkan bagaimana sulitnya akses untuk ke kota, apalagi jika terdapat urusan yang mendesak seperti kebutuhan medis.
Namun, kini masyarakat Desa Sarongan dan sekitarnya dapat bernafas lega, karena Konsultat Jendral (Konjen) Jepang di Surabaya, Pusat Studi dan Pengembangan SDM (PSPSDM) Mataram, dan Pemkab Banyuwangi telah membangun Rumah Bersalin Puskesmas Pembantu Sarongan.
Sebelumnya, masyarakat Desa Sarongan memang sudah memiliki fasilitas kesehatan untuk ibu hamil, namun masih dengan fasilitas seadanya dan belum lengkap. Jika terdapat Ibu hamil beresiko tinggi (bumil risti), mau tidak mau pasien harus dirujuk ke RSUD Genteng yang lokasinya sekitar 50 kilometer dari Desa Sarongan, bisa dibayangkan bukan, bagaimana keresahan keluarga dari ibu hamil yang harus menempuh jarak sejauh itu demi bertaruh nyawa untuk keselamatan sang buah hati.
Untuk mengatasi hal itu, Rumah Bersalin yang dibangun secara gotong royong ini dibekali dengan fasilitas yang terbilang sangat lengkap. Mulai dari ruang nifas, ruang bersalin, ruang bayi, ruang KIA, ruang periksa, inkubator, hingga fasilitas USG sudah siap beroperasi disana. Sungguh hal yang menakjubkan.
Setelah menunggu selama satu tahun, akhirnya Rumah Bersalin yang dibangun dari hasil gotong royong banyak pihak ini bisa diresmikan. Dengan dihadiri langsung Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Surabaya Takeyama Kenichi, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Direktur PSPSDM Mataram Nur Ahmad Yani, serta aparatur Desa Sarongan peresmian itu terasa sungguh mengharukan.
Bupati Banyuwangi, Ipuk amat bersyukur akhirnya Rumah Bersalin ini bisa beroperasi. "Ini komitmen kami untuk memberikan sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat. Kami bersyukur bertemu orang-orang yang tepat dan membantu membangun fasilitas kesehatan ini, terima kasih kepada PSPSDM Mataram dan warga Desa Sarongan, tentu juga Konjen Jepang di Surabaya, semoga ini bisa mempererat hubungan antara Jepang dan Indonesia" kata Ipuk.
Takeyama Kenichi yang dalam kesempatan itu turut hadir, mengaku bahagia dapat membantu warga Banyuwangi. Takeyama menyampaikan bahwa dirinya secara pribadi menyukai Banyuwangi, bahkan telah tiga kali datang ke kabuapten yang berjuluk The Sunrise of Java itu.
"Semoga dengan Rumah Bersalin ini semakin banyak warga mendapat fasiillitas medis yang tepat," ujarnya.
Untuk diketahui, Rumah Bersalin ini merupakan hasil rombak dari bangunan terbengkalai. Masyarakat Desa Sarongan bahu membahu membongkar dan membantu merenovasi bangunan itu.
"Ini merupakan wujud gotong royong. Kami berterima kasih dengan banyaknya dukungan akhirnya Rumah Bersalin ini bisa berdiri dan beroperasi," kata Nur Ahmad Yani, Direktur PSPSDM Mataram.
"Pemkab Banyuwangi memperbaiki dan membangun saluran irigasi. Selain itu pemkab juga membangun fasilitas IPAL," ucap Yani.
Tahun ini tercatat 156 ibu hamil dari Desa Sarongan dan Kandangan, serta lebih dari 3000 perempuan subur bertempat tinggal disana. Jadi, bisa dibayangkan bukan bagaimana manfaat dan berapa ribu senyum yang akan terlukis dari beroperasinya Rumah Bersalin ini.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |