Peristiwa Daerah

Prosesi Manusuk Sima Tandai Puncak HUT Kota Kediri

Rabu, 27 Juli 2022 - 22:15 | 63.25k
Penampilan Tarian Budoyo Manusuk Sima karya dari Sanggar Budaya Nusantara di prosesi Manusuk Sima kota Kediri (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)
Penampilan Tarian Budoyo Manusuk Sima karya dari Sanggar Budaya Nusantara di prosesi Manusuk Sima kota Kediri (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Tahun lalu, pelaksanaan upacara Manusuk Sima dilakukan secara virtual karena angka kasus covid-19 masih tinggi. Seiring dengan melandainya angka kasus covid-19 tahun 2022 ini, upacara yang merupakan puncak hari jadi Kota Kediri tersebut kembali digelar secara langsung di Taman Tirtoyoso, Kota Kediri, Rabu, (27/07/2022). 

Pelaksanaan upacara Manusuk Sima ini sekaligus menandai HUT kota Kediri ke 1143. Prosesi Upacara Manusuk Sima ini diawali dengan mengarak prasasti Kwak. Di prasasti inilah, tercantum catatan tentang salah satu satu dusun, yang sekarang menjadi bagian dari kota Kediri, yakni Dusun Kuwak, Desa Ngadirejo.  

Advertisement

Manusuk-Sima-2.jpg

Dalam prasasti itu disebutkan pada tanggal 27 Juli 879 Masehi, Rakai Kayuwangi menetapkan Kuwak sebagai tanah sima atau daerah perdikan (bebas pajak). Penetapan tersebut rupanya memiliki dampak besar pada perkembangan wilayah tersebut. Peristiwa itulah yang kini diperingati sebagai HUT Kota Kediri setiap tahunnya.

Seusai Prasasti Kwak diarak, prosesi dilanjutkan dengan persembahan Tarian Budoyo Manusuk Sima karya dari Sanggar Budaya Nusantara, yang merupakan tari penyambutan para tamu undangan. Setelah tarian penyambutan tamu selesai, Prasasti Kwak ini diserahkan kepada Wali Kota Kediri.

“Manusuk Sima ini setiap tanggal 27 Juli diadakan di Kota Kediri untuk memperingati Hari Jadi Kota Kediri yang dimana sudah dimulai dari jaman kerajaan dahulu. Informasi berdirinya Kota Kediri ini berasal dari Prasasti Kwak yaitu pada Senin Legi 27 Juli tahun 879. Dusun Kuwak ditetapkan sebagai tanah sima atau daerah perdikan. Sejak masa lampau, tanah Kuwak Kediri ini sangat subur karena dialiri Patirtan Tirtoyoso. Karena kesuburan dan letaknya yang strategis, Kediri menjadi salah satu pusat peradaban dan perputaran ekonomi sejak masa lalu,” terang Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. 

Manusuk-Sima-3.jpg

Wali Kota Kediri  menambahkan jika pada zaman dahulu di daerah sini merupakan daerah pertanian, pusat bertemunya orang, namun sekarang ini Kota Kediri menjadi pusat pendidikan, pusat perekonomian yang ada di daerah Karisidenan. “Maka, sudah menjadi kewajiban kita menguri-uri budaya Manusuk Sima ini sebagai wujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang diberikan untuk Kota Kediri,” imbuhnya.

Hari Jadi Kota Kediri yang ke-1143 mengusung tema Bangkit Bareng.Wali Kota Kediri mengungkapkan dengan tema itu diharapkanKota Kediri bangkit bareng dari pandemi covid-19 ini. Karena pandemi Covid-19, perekonomian Kota Kediri menurun, sehingga saat ini perlu untuk menggerakkan perekonomian kembali yang cukup besar. Untuk itu, semua pihak harus bersama-sama dalam melakukan hal tersebut.

"Harapannya dari sini nanti rangkaian hari jadi Kota Kediri ini akan menggerakkan perekonomian yang cukup besar. Maka dari itu kita harus, harus bersama-sama menggerakkan UMKM, menggerakkan jasa, menggerakkan seluruh stakeholder yang ada di Kota Kediri," tambah Wali Kota Kediri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES