Suhu di Banyuwangi Semakin Dingin, Ini Penyebabnya

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Banyuwangi- Akhir Juli menjelang awal Agustus pada tahun ini di Banyuwangi memang terasa lebih dingin dari biasanya. Badan Meteorologi Klimanotologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Kabupaten Banyuwangi menjelaskan hal tersebut dikarenakan adanya fenomena alam La Nina.
Dengan adanya perubahan cuaca yang terbilang cukup ekstrem dan curah hujan tinggi di beberapa daerah Kabupaten Banyuwangi, salah satu penyebab cuaca dingin ini adalah disebabkan oleh fenomena alam La Nina.
Advertisement
I Gede Agus Purbawa, selaku prakirawan BMKG kelas III di Kota Gandrung menyampaikan, saat ini Banyuwangi sedang mengalami fenomena La Nina, di mana suhu laut di Samudera Pasifik bagian tengah menurun, sehingga menjadi lebih dingin daripada biasanya. Hal ini dapat terjadi dikarenakan posisi matahari ada di bagian utara.
"Namun, fenomena La Nina saat ini tergolong lemah," Ujarnya.
Secara keseluruhan wilayah Indonesia, khususnya Kabupaten Banyuwangi sudah memasuki musim kemarau.
Namun, dengan adanya fenomena La Nina ini mengakibatkan musim kemarau menjadi kemarau basah, artinya meskipun telah menginjak musim kemarau tapi tidak menutup kemungkinan akan masih terjadinya hujan.
I Gede menyatakan pada bulan Agustus akan terjadi angin kencang yang berdampak pada naiknya gelombang laut.
"Bulan Agustus posisi matahari jauh dari garis equator yang menyebabkan angin kencang," imbuhnya.
Untuk itu, pihak BMKG kelas III Kabupaten Banyuwangi menghimbau agar masyarakat senantiasa berhati-hati dan tetap waspada.
Selain itu, untuk menghadapi perubahan cuaca yang ekstrim, masyarakat diminta agar menjaga kesehatan, stamina dan pola makan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |