Peristiwa Daerah

Peminat Daging Sapi di Probolinggo Mulai Meningkat

Senin, 01 Agustus 2022 - 13:05 | 84.03k
Penjual daging sapi yang ada di Pasar Semampir Kota Kraksaan. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Penjual daging sapi yang ada di Pasar Semampir Kota Kraksaan. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Kasus PMK masih mewabah di Kabupaten Probolinggo. Namun, minat warga pada daging sapi dan ayam mulai berangsur membaik. Hal itu dibuktikan dari harga daging sapi potong dan daging ayam potong yang kembali normal.

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian atau DKUPP Kabupaten Probolinggo, harga daging sapi di pasaran rata-rata dibandrol Rp 115 ribu perkilogramnya. Harga itu naik dari harga normal, yaitu Rp 90-100 ribu per kilogram.

Advertisement

Sedangkan untuk harga daging ayam di pasaran berkisar harga Rp 37 ribu perkilogram. Harga itu mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 40-45 ribu per kilogram, pada bulan lalu. Harga normalnya, berkisar 28-30 ribu perkilogram.

"Harga daging sapi mulai berangsur naik. Sedangkan daging ayam mulai turun harga. Naik-turunnya harga itu terjadi sejak beberapa pekan terakhir," ungkap Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto, Senin (1/8/2022).

Daging-Sapi-b.jpgPedagang daging ayam yang ada di Pasar Semampir Kota Kraksaan. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

Ia menjelaskan, turunnya harga daging ayam tersebut, salah satunya disebabkan dari menurunnya minat pembeli di pasaran. Begitu pula dengan naiknya harga daging sapi. Naiknya harga disebabkan dari tingginya minat pembeli pada daging sapi di pasaran.

Terlebih lagi, di musim hajatan seperti saat ini. Banyak warga yang sudah mulai membeli daging sapi untuk kebutuhan kegiatan hajatan. Hal itu disebabkan juga dari pola pandang masyarakat yang sudah mulai memahami adanya wabah penyakit tersebut.

"Kemungkinan salah satu penyebab dari naik-turunnya harga daging itu dari pemahaman masyarakat pada wabah PMK ini. Sehingga peminat daging sapi berangsur meningkat," katanya.

Sementara itu, Medik Veteriner Muda pada Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, drh. Nikolas Nuryulianto menyampaikan, pihaknya terus memberikn edukasi dan pemahaman pada masyarakat terkait kualitas daging sapi. Bahkan pihaknya sudah mewanti-wanti cara memasak daging sapi jika dikhawatirkan terinfeksi penyakit.

"Edukasi tersebut kami terus lakukan. Didorong juga dengan vaksinasi di setiap desa pada ternak-ternak warga. Agar wabah ini bisa terkendali," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES