Peristiwa Daerah

Dua Insiden Pom Mini Terbakar, BHS Minta Pemkab Sidoarjo Beri Edukasi Keamanan

Senin, 01 Agustus 2022 - 22:15 | 92.14k
Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Ir Bambang Haryo Soekartono saat mendengar penjelasan terkait terbakarnya mesin Pom Mini milik Fahtur Rohman warga Desa Tambakrejo, Waru, Sidoarjo. (Foto: Rudi Mulya/TIMES Indonesia)
Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Ir Bambang Haryo Soekartono saat mendengar penjelasan terkait terbakarnya mesin Pom Mini milik Fahtur Rohman warga Desa Tambakrejo, Waru, Sidoarjo. (Foto: Rudi Mulya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Dua kali insiden terbakarnya mesin pengisian bahan bakar motor atau Pom Mini milik warga di kawasan Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo mendapat perhatian Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Ir Bambang Haryo Soekartono (BHS). 

Bersama Tim dan Relawan BHS Peduli, Anggota DPR RI 2014-2019 tersebut sambangi rumah warga pemilik Pom Mini yang terbakar di Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Senin (1/8/2022). Dalam kunjungannya, Bambang Haryo berharap Pemerintah Daerah dalam hal ini Pertamina turun dan lakukan monitoring atau mengawal pelaku usaha Pom Mini, mulai dari segi peralatan dan keamanannya.

Advertisement

"Kasus terbakarnya Pom Mini harus mendapat perhatian serius dari Pemkab Sidoarjo, apalagi dalam waktu tak lama sudah dua kali insiden terjadi. Saya berharap Dinas terkait lebih teliti dan lakukan monitoring pelaku usaha, tentu teliti ini dalam arti bukan mempersulit warganya loh," kata Bambang Haryo usai memberi bantuan kepada Fahtur Rohman pemilik usaha Pom Mini yang terbakar di Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Senin (1/8/2022).

Bambang-Haryo-Soekartono-2.jpgDewan Pakar DPP Partai Gerindra, Ir Bambang Haryo Soekartono saat mendengar penjelasan proses kerjamesin Pom Mini milik warga  Desa Tambakrejo, Waru, Sidoarjo. (Foto: Rudi mulya/TIMES Indonesia)

BHS menambahkan jika warga pelaku usaha Pertamini ini turut serta membantu pendistribusian bahan bakar minyak ke masyarakat tingkat bawah yang jauh dari SPBU.

"Seharusnya Pihak Pemerintah atau dalam hal ini Pertamina mempermudah aturan dalam pendirian Pertashop oleh warga, daripada warga membangun Pertamini yang di luar ketentuan aturan Pemerintah," ungkapnya.

Bos Dharma Lautan Utama ini berharap Pertamina dapat memberikan perhatian lebih terhadap pelaku usaha Pertamini. 

"Meski bukan kemitraan secara resmi, namun pemahaman terkait bagaimana Standard operating procedure (SOP) penjual BBM pada pemilik kios Pertamini sangat dibutuhkan," harapnya.

Kedua, tambah Politisi Gerindra ini, Dinas terkait di Pemkab Sidoarjo mengambil langkah serius dalam memberi edukasi kepada pemilik Pom Mini agar dua kasus terbakarnya Pom Mini tak lagi terjadi di Kota Delta.

"Harus ada langkah taktis dari Pihak Pertamina maupun dari Pemkab Sidoarjo, seperti  pemberian edukasi perihal perijinan hingga standarisasi keamanan dari mesin penyalur bahan bakar tersebut. Kemudian tak kalah penting adalah tersedianya Alat Pemadam Api Ringan (APAR) atau fire extinguisher yang harus dimiliki pemilik Pom Mini," jelasnya

"Harapannya tentu, para penjual ini bisa terus berjualan, tapi dengan cara yang benar. Terkait perijinan, keamanan, bagaimana menyimpan bahan bakar  sesuai standar penyimpanan dan lain sebagainya, termasuk kelegalan alat Pom Mini harus dipahami Pemilik Pom Mini. Sehingga keamanan dan kondusifitas di lingkungan warga bisa terjaga," imbuh Anggota DPR RI 2014-2019 ini.

Sementara itu, Kepala Desa Tambak Rejo Muhammad Nur Mahmudi dalam waktu dekat akan menggelar rapat bersama para kepala dusun terkait dua insiden terbakarnya kios Pertamini di Waru.

"Dalam waktu dekat, segera akan kita undang pihak Dinas terkait dan para Kepala Dusun (kasun) untuk membahas kios Pertamini yang banyak sekali menjamur di kawasan ini," ungkapnya. 

Bambang-Haryo-Soekartono-3.jpg

Mahmudi juga berterima kasih kepada  BHS dan Relawan BHS Peduli yang menjanjikan akan membantu alat pemadam kebaran untuk pertolongan pertama memadamkan api jika terjadi kebakaran pemukiman warganya. 

"Terima kasih Pak BHS peduli kepada warga saya," ungkapnya. 

Sementara itu, Fathurrahman (70) pemilik kios Pertamini yang sudah melakoni usahanya selama 6 tahun ini mengaku kaget saat mesin Pertamini nya terbakar. Beruntung, ia dengan cepat menyemprot api dengan apar yang dia miliki.

"Alhamdulillah saya sempat semprot apinya pakai apar. Kemudian petugas pemadam kebakaran dari pihak swasta juga cepat datang," terangnya.

Fathurrahman juga mengungkapkan rasa terimakasihnya atad perhatian Bambang Haryo Soekartono bersama Tim BHS Peduli yang memberi bantuan kepada keluarganya.

"Terima kasih Pak BHS sudah perhatian dan membantu kami," pungkasnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES