Kasus Bayi Meninggal di RSUD Jombang Berakhir Damai

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Kasus pasien RSUD Jombang yang dipaksa persalinan secara normal yang berujung bayi meninggal berakhir damai.
Polemik yang berujung damai itu difasilitasi oleh Komisi D DPRD Jombang yang mempertemukan korban, RSUD, Dinkes, IDI Jombang, dan Puskesmas Sumobito pada hearing yang digelar di Ruang Komisi D DPRD Jombang, Selasa (2/8/2022).
Advertisement
Dalam hearing tersebut semua pihak memaparkan kronologi yang terjadi pada peristiwa tersebut. Meskipun, sempat diwarnai saling membela diri akhirnya mereka berdamai dan menyudahi konflik itu secara kekeluargaan.
Erna Kuswati, Ketua Komisi D DPRD Jombang mengungkapkan bahwa keluarga pasien sudah menerima sebuah penjelasan dan pengertian dari pihak RSUD Jombang terkait resiko yang akan dialami oleh pasien.
"Rasa kecewa dari keluarga pasien pasti ada. Kami juga memaklumi, namun setelah diskusi tadi mereka sudah menerima," katanya kepada awak media usai hearing, Selasa (2/8/2022).
Erna Kuswati, Ketua Komisi D DPRD Jombang saat memberi keterangan berdamainya polemik pasien RSUD Jombang. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia).
Sementara pelayanan yang tidak mengenakan dari RSUD Jombang, kami juga sudah meminta agar pelayanan diperbaiki. Tidak membedakan pasien BPJS atau biasa, semua harus sama dilayani dengan sepenuh hati.
“Pihak rumah sakit juga sudah berjanji, untuk melakukan pembenahan agar dapat meningkatkan pelayanan di RSUD Jombang,” ujar Erna.
Sementara itu, dokter yang bertanggung jawab atas perlakuannya terhadap bayi yang telah didekapitasi akan dikenakan sanksi tersendiri oleh pihak managemen RSUD Jombang.
“Harus ada pembenahan dari rumah sakit, barangkali nanti yang bertanggung jawab akan diberikan sanksi dari pihak manajemen rumah sakit,” paparnya.
Sekilas Kronologi Kasus
Sebelumnya, nasib kurang beruntung harus dialami oleh pasangan suami istri Yopi Widianto (26) dan Rohmah Rodlotul Jannah (29). Pasalnya diduga ulah keteledoran dan pelayan buruk RSUD Jombang mereka harus kehilangan buah hatinya.
Rohmah yang saat itu merupakan pasien BPJS menjalani persalinan meminta untuk dilakukan operasi caesar karena merasa tidak kuat untuk menahan sakit.
Namun, pihak RSUD Jombang tidak memenuhi permintaan pasien untuk operasi caesar dengan dalih ibu dan bayi dalam keadaan baik dan memungkinkan untuk persalinan secara normal.
Tidak sesuai dengan prediksi tim dokter RSUD Jombang, Rohmah tidak bisa melahirkan sang buah hati dengan normal. Alhasil bayi hanya keluar kepalanya saja, belum sempat lahir semua bayi sudah dinyatakan meninggal dunia.
Kemudian tim ahli RSUD Jombang atas persetujuan keluarga mengambil tindakan untuk menyelamatkan ibu dengan memisahkan kepala bayi meninggal itu dengan tubuhnya lalu mengeluarkan bayi dengan cara operasi. Pihak keluarga yang tak lain sepupu dari suami Rohmah yaitu Desi, mengunggah kejadian tersebut ke akun twitter pribadinya. Tak disangka dari unggahan twitter yang diunggah oleh akun @MinDesiyya menjadi viral dan trending.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |