Peristiwa Daerah

Kirab Agung Budaya Nusantara Majapahit Digelar di Petirtaan Jolotundo Mojokerto

Rabu, 03 Agustus 2022 - 19:40 | 73.69k
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dalam prosesi Ruwat Agung Petirtaan Jolotundo di Petirtaan Jolotundo, Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Rabu (3/8/2022) (Foto: Dok. Kominfokab Mojokerto for TIMES Indonesia)
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dalam prosesi Ruwat Agung Petirtaan Jolotundo di Petirtaan Jolotundo, Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Rabu (3/8/2022) (Foto: Dok. Kominfokab Mojokerto for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MOJOKERTOKirab Agung Budaya Nusantara dan Ruwat Agung Petirtaan Jolotundo digelar. Upacara pelestarian adat istiadat masyarakat setempat ini dihelat di Petirtaan Jolotundo, Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Rabu (3/8/2022). Dua kepala Daerah Kabupaten Mojokerto nampak hadir dalam upacara ini.

Upacara ini dimulai dengan tarian Mayang Rontek. Sebuah tarian yang merupakan khas Kabupaten Mojokerto.

Advertisement

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan, kegiatan Ruwat Agung Partirtan Jolotundo ini tidak hanya sekedar kegiatan rutin adat istiadat dan budaya, melainkan lebih dari itu. Kegiatan ini dapat dimaknai sebagai upaya untuk menghargai segala yang sudah dilakukan oleh para leluhur atau para pendahulu.

"Tentunya, kita nanti akan bersama-sama berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, mudah-mudahan semua yang sudah dilakukan oleh para leluhur kita merupakan suatu kebaikan dan kemudian kita bersama-sama bisa menikmatinya, kita bisa warisi dengan baik, dan kita jaga dengan baik," jelasnya.

Jolotundo-a.jpg

Ikfina berharap agar para penerus dari para leluhur dapat diberikan petunjuk dan kekuatan untuk bisa melanjutkan nilai-nilai kebaikan dalam tradisi yang diwariskan para leluhur.

"Mudah-mudahan kita bisa menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya di tempat kita masing-masing, di posisi kita masing-masing dan sesuai dengan kewenangan kita masing-masing," harapnya.

Ikfina menjelaskan bahwa kegiatan Ruwat Agung Partirtan Jolotundo ini merupakan salah satu kegiatan warisan dari para leluhur. Nilai tradisi yang diwariskan adalah wujud dari kegotongroyongan.

"Semoga upaya yang kita lakukan hari ini, betul-betul bisa menjaga dan melestarikan semua peninggalan para leluhur kita baik peninggalan secara fisik maupun peninggalan secara non fisik yang bersama-sama kita harus jaga," ujarnya.

Selain itu, Ikfina juga bersyukur, diberikan anugerah Petirtaan Jolotundo dengan banyak mata air di gunung Penanggungan yang menjadi sumber kehidupan di sekitaran wilayah Pertitaan Jolotundo.

Jolotundo-b.jpg

"Untuk menjaga melestarikan semuanya, kegiatan yang dilaksanakan sebagai simbol bahwa kita ini komitmen secara bergotong royong bersama-sama menjaga melestarikan Pertitaan Jolotundo ini," jelasnya.

Masih Ikfina, Ia juga berharap dapat menjaga dan melestarikan semua mata air yang ada khususnya di Gunung Pawitra Penanggungan ini. Selain itu kedepannya Ruwat Agung Partirtan Jolotundo ini juga bisa menjadi upaya pelestarian adat istiadat dan budaya dan juga berhubungan kepada upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Mojokerto.

"Ini suatu hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena Ini satu sama lain saling mendukung seperti itu," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES