Peristiwa Daerah

Lewat Gerbang, Yusman Mengajak Menyusuri Lorong Sejarah

Minggu, 21 Agustus 2022 - 15:54 | 26.62k
Yusman bersama salah satu figur Jenderal Sudirman yang akan dipamerkan. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Yusman bersama salah satu figur Jenderal Sudirman yang akan dipamerkan. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Berangkat dari keprihatinan terhadap rendahnya pengetahuan generasi muda terhadap sejarah. Pematung Yusman ingin mengajak generasi muda belajar sejarah lewat patung. Keinginan ini akan diwujudkan lewat pameran tunggal di Galeri Nasional Indonesia Jakarta mulai 1 September 2022. Rencananya pameran akan dibuka oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subiyanto.

Dikenal sebagai pematung monumen, lulusan ASRI Yogyakarta ini akan menyulap lokasi pameran layaknya buku sejarah. Mendapat jatah 3 ruang untuk pameran, Yusman akan memajang sebagian besar hasil karyanya. Dua ruang untuk karya yang berkaitan dengan sejarah yang bersifat realis. Sedangkan satu ruangan khusus untuk memajang patung yang bersifat figuratif.

Advertisement

Seperti pada pameran sebelumnya, yang selalu menghadirkan tokoh sentral. Pada pameran kali ini Sudirman menjadi tokoh yang banyak hadir dalam pameran. Bahkan patung panglima besar Jenderal Sudirman akan menempati satu ruang khusus. Hadir dalam berbagai tampilan usia dan ukuran, untuk memberikan khasanah baru bagi generasi muda.

"Selama ini generasi muda hanya disuguhkan satu figur dari tokoh lewat buku atau lukisan, sehingga tidak tahu figur pahlawan waktu muda," jelas Yusman pada jumpa pers di Studionya Tegal Senggotan Tirtonirmolo Kasihan Bantul, Minggu (21/8/2022).

Mengingat hasil karyanya akan menjadi referensi sejarah, pria berdarah Minang ini mengaku berupaya membuatnya berdasarkan fakta. Seperti menggali informasi dari berbagai sumber, baik membaca literasi atau wawancara langsung dengan para pelaku sejarah. Sehingga tujuan untuk memberikan edukasi justru dapat menimbulkan penyesatan. 

Suwarno Setrotomo selaku kurator pada pameran ini menjelaskan, pengunjung langsung disambut diorama gerilya Jendral Sudirman saat memasuki ruang pameran. Namun kali ini ditata secara berbeda, karena pengawalnya ditata memanjang hingga masuk pintu pameran dengan bongkahan dan serpihan batu di akhir barisan.

Diorama ini mengirimkan pesan kepada generasi muda untuk tidak melupakan sejarah. Sebab bila dibiarkan, sejarah akan menjadi serpihan batu. Sehingga sulit untuk dibaca, meski sudah dicoba untuk disatukan kembali.

Agar pesan yang disampaikan lewat pameran Pematung Yusman lebih mudah ditangkap juga akan digelar diskusi tentang sejarah disela - sela pameran. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES