Peristiwa Daerah

Kota Malang Siaga Cacar Monyet, Nakes Diminta Pahami Gejala dan Penanganan

Senin, 22 Agustus 2022 - 15:55 | 42.14k
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Satu warga DKI Jakarta telah dipastikan terkonfirmasi positif Cacar Monyet. Kondisi ini  membuat sejumlah wilayah termasuk Kota Malang siaga.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, sesuai kebijakan secara nasional, seluruh tenaga kesehatan (nakes) diminta untuk bisa memahami apa itu Cacar Monyet.

Advertisement

"Sehingga kemudian harus bisa mendeteksi gejala-gejala daripada Cacar Monyet itu. Jadi setiap faskes (fasilitas kesehatan) bisa menetapkan," ujar Husnul, Senin (22/8/2022).

Setidaknya ada empat penetapan yang bisa dilakukan tenaga kesehatan usai melakukan pemeriksaan. Diantaranya adalah Konfirmasi, Probable, Suspek dan Discharge.

"Setidaknya faskes bisa menentukan ini suspek atau tidak berdasarkan gejala dan riwayat perjalanan," ungkapnya.

Sampai saat ini, lanjut Husnul, Kota Malang masih nihil temuan kasus Cacar Monyet. Akan tetapi kesiapsiagaan mulai dilakukan oleh Dinkes melalui seluruh faskes yang ada di Kota Malang.

Sejauh ini, Dinkes Kota Malang gencar memberikan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat maupun tenaga kesehatan yang ada.

Gejala Cacar Monyet

Bagaimana mengenali gejala yang diketahui gejala Cacar Monyet hampir sama dengan tanda-tanda cacar biasa.

Seperti yang diketahui, Cacar Monyet ini merupakan penyakit zoonosis atau langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Penularannya, bisa melalui hewan ke manusia seperti gigitan atau cakaran. Kemudian temuan virus monkeypox di Afrika sendiri terjangkit pada hewan tupai, tikus dan sejumlah spesies monyet lainnya.

Lalu penularan dari manusia ke manusia, seperti kontak langsung dengan luka infeksi, kemudian bisa menular melalui droplet pernapasan dan dari ibu ke janin melalui plasenta.

Husnul memaparkan untuk gejala Cacar Monyet yang perlu dikenali, diantaranya merasakan sakit kepala, demam akut hingga 38,5 derajat Celcius, pembesaran kelenjar getah bening (Limfadenopati), nyeri otot, sakit punggung, kelemahan tubuh (Asthenia) dan benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh.

"Sehingga ketika masyarakat mengalami satu badan demam, badan sakit semua, ruam, bintik-bintik merah ataupun sampai ada gelembungnya, harus cepat-cepat ke faskes," tegasnya.

Untuk penanganan, masyarakat yang terjangkit Cacar Monyet bisa melakukan isolasi mandiri. Sebab, penyakit ini bersifat Self Limiting Deasese yang artinya bisa sembuh dengan sendirinya.

"Cukup isoman saja. Artinya bisa Cacar Monyet sembuh sendiri, asalkan tidak ada komorbid dan tidak ada infeksi lain sesuai masa inkubasinya 21 sampai 28 hari," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES