Peristiwa Daerah

Makin Melandai, Hewan Ternak Terkena PMK di Kediri Tinggal 154 Ekor 

Senin, 22 Agustus 2022 - 22:24 | 27.56k
Salah satu hewan ternak di Kabupaten Kediri. (Foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Salah satu hewan ternak di Kabupaten Kediri. (Foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Angka kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Kediri terus melandai. Per 18 Agustus, dari total 3501 kasus PMK di Kabupaten Kediri, 3336 ternak dinyatakan sembuh dan menyisakan 154 ekor yang masih dalam kondisi sakit. Sementara itu total ada 11 ekor hewan ternak yang dilaporkan mati. 

Untuk vaksinasi sendiri menurut Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Kabupaten Kediri Yuni Ismawati masih terus dilakukan dengan total alokasi keseluruhan mencapai sekitar 29 ribu.

Advertisement

"Mungkin selesai pada akhir Agustus ini. Untuk stok vaksin masih aman karena kita menerima sesuai dengan alokasi," tutur Yuni saat dihubungi Senin, (22/08/2022). 

Yuni sebelumnya mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi dilakukan dengan melibatkan petugas dari DKPP Kabupaten Kediri serta gugus tugas PMK di desa. Wilayah cakupan vaksinasi sendiri diutamakan pada wilayah yang masih hijau (penyebaran PMK rendah atau tidak ada sama sekali) untuk pencegahan. 

"Kalau masih hijau berarti kita prioritaskan vaksinasi, untuk pencegahan. Jika suatu desa sudah merah maka bergeser ke dusun-dusun yang mungkin masih hijau. Dan kalau memang sudah semua terkena, nanti basisnya dari kandang. Sebelum vaksin, hewan ternak di desa akan didata mana yang sehat mana yang sakit. Jadi saat kita vaksin, kita membawa data ternak yang sehat," tutur Yuni. 

Sapi perah sendiri menjadi prioritas utama dalam vaksinasi. Dari total populasi sapi di Kabupaten Kediri ada sekitar 230 ribu ekor, sebagian besar didominasi oleh sapi perah.  

Selain vaksinasi, DKPP Kabupaten Kediri juga menyiapkan obat-obatan, vitamin serta antibiotik untuk diberikan kepada ternak untuk menekan penyebaran. Selain itu juga disiapkan disinfektan untuk menjaga agar lingkungan tetap bersih. 

Untuk obat-obatan pendukung, menurut Yuni pada bulan September nanti pihaknya akan menerima stok obat baru, yang sebelumnya telah diajukan untuk pengadaan. 

"Kalau obat, kita masih pengadaan. Untuk yang pengadaan sebelumnya, dilakukan awal tahun sebelum PMK. Kemudian saat PMK itu dapat beberapa bantuan obat dari Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), kemudian dari Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Timur. Obat itu untuk mencover kasus-kasus kemarin," tambah Yuni lagi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES