Partai Demokrat Punya Peluang Besar Berjaya di Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Partai Demokrat berpeluang besar berjaya di Banyuwangi, Jawa Timur. Tingginya nilai tawar dukungan masyarakat terhadap partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini terpampang jelas dari sejumlah kontestasi.
Sebut saja saat Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018. Kala itu, Partai Demokrat mengusung pasangan Nomor Urut 1, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Duet ini juga diusung oleh Partai Golkar, PAN, PPP, NasDem dan Hanura.
Advertisement
Namun dalam pertarungan merebut hati rakyat di Bumi Blambangan, partai berlambang Mercy diakui paling all-out.
Semangat memenangkan perhelatan juga mengantar Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, menjadi Ketua Tim Pemenangan pasangan Khofifah-Emil untuk wilayah Banyuwangi.
Hasilnya, pasangan nomor urut 1 unggul di kabupaten ujung timur pulau Jawa, dengan 410.547 suara. Sedang pasangan nomor urut 2 Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) - Puti Guntur Soekarno mendapatkan 394.480 suara.
Data DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Khofifah - Emil berhasil menang di 14 kecamatan. Meliputi Kecamatan Banyuwangi Kota, Licin, Kabat, Songgon, Blimbingsari, Srono, Cluring, Muncar, Tegaldlimo, Pesanggaran, Genteng, Sempu, Glenmore dan Kalibaru.
Bahkan khusus di Kecamatan Kalibaru, unggul 10 ribu suara lebih. Diikuti Kecamatan Glenmore, 8 ribu suara lebih. Padahal pasangan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) - Puti Guntur Soekarno diusung sejumlah partai besar. Seperti PDI Perjuangan, PKB, Gerindra dan PKS.
Dan hingga akhir rekapitulasi tingkat Jawa Timur, pasangan Khofifah-Emil, dinyatakan menang dengan perolehan 10.465.218 suara (53,55 persen). Sementara pasangan Gus Ipul - Puti mendapatkan 9.076.014 suara (46,45 persen) atau selisih 7,11 persen.
Catatan positif kembali ditorehkan DPC Partai Demokrat Banyuwangi dalam Pemilihan Calon Legislatif (Pileg) tahun 2019. Sekali lagi Michael menunjukan kemampuanya untuk membesarkan partai.
Saat itu Partai Demokrat secara nasional sedang terpuruk. Namun Demokrat Banyuwangi, justru mampu menambah perolehan kursi dewan. Dari yang awalnya hanya memiliki 5 anggota DPRD Banyuwangi, meningkat menjadi 6 orang.
Prestasi ini membawa Partai Demokrat duduk diperingkat 3 partai peraih kursi terbanyak di DPRD Banyuwangi, setelah PDI P dan PKB.
Pencapaian dalam Pileg tahun 2019 tersebut sekaligus mengantar Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, menjadi Wakil Ketua DPRD Banyuwangi.
Kehebatan Partai Demokrat kembali diuji dalam ajang Pemilihan Bupati (Pilbup) Banyuwangi tahun 2020. Walau duet usungan, Yusuf Widyatmoko - Muhammad Riza Azizy, harus kalah, perjuangan Michael patut mendapat applause.
Bayangkan saja, kinerja totalitas Partai Demokrat yang bisa disebut hanya sendirian hampir mengimbangi perolehan suara pasangan Ipuk Fiestiandani-H Sugirah.
Selisih suara hanya 40.734 suara saja atau selisih 4,8 persen. Padahal pasangan nomor urut 2, Ipuk-Sugirah diusung barisan partai besar yakni PDI Perjuangan, Gerindra, NasDem, PPP dan Hanura.
Ke depan, perolehan suara Partai Demokrat di Banyuwangi, tentunya akan makin diperhitungkan. Apalagi kini partai lambang Mercy memiliki Forum Komunikasi Kiai Langgar (FOKKAL). Di situ terdapat ratusan kiai langgar atau mushola dan kiai pengasuh pesantren.
Berbagai capaian tersebut pastinya tak lepas dari kecakapan Michael Edy Hariyanto dalam mengelola serta membesarkan DPC Partai Demokrat Banyuwangi.
Kepada TIMES Indonesia, politisi pemilik tempat wisata Alam Indah Lestari (AIL) Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi ini membeberkan resep rahasianya.
Pertama, harus mencintai partai. Kedua, dalam menjalankan tugas partai harus dengan niat pengabdian serta berbuat baik kepada masyarakat.
"Dan kami bersyukur memiliki Ketua Umum, Mas AHY. Sebagai pemimpin muda, beliau senantiasa mengingatkan seluruh kader (Partai Demokrat) untuk selalu hadir, mencintai dan memperjuangkan aspirasi rakyat,” ucap Michael di Banyuwangi, Jumat (25/8/2022). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |