Galery Garden Lahir, Jembatani Pelapak dan Konsumen se-Nusantara

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Universitas Islam Lamongan (Unisla) memberikan pendampingan pemberdayaan masyarakat Dusun Tulung, Desa Wanar, Kecamatan Pucuk, Lamongan dengan melaunching digital online marketplace yang diberi nama galerygarden.id.
Marketplace ini dilatarbelakangi potensi bonsai dan tanaman hias yang diproduksi oleh sebagian besar masyarakat Dusun Tulung. Yang mana dari puluhan tahun lalu sudah selayaknya dipublish dan dipromosikan pemasarannya agar bisa diakses oleh seluruh nusantara.
Advertisement
Hal ini disampaikan Mochammad Afif selaku pelopor dan penggagas galeryarden.id usai dilaunchingnya online marketplace di Dusun Tulung, Desa Wanar, Kecamatan Pucuk, Lamongan, Sabtu (27/8/2022) malam.
"Awalnya, kita mapping dan meneliti yang ada di Dusun Tulung. Ternyata ada yang kurang diantaranya promosi digital yang masih minim dari produk asli tanaman yang dihasilkan Dusun Tulung. Makanya kita kenalkan galerygarden dengan dua system menggunakan website dan android," ujar Afif.
Dusun Tulung mendapat sebutan Kampung Bonsai. Namun bukan berarti, jelas Afif, hanya tanaman itu saja. Melainkan juga tanaman hias lainnya.
Karena menurutnya, jenis tanaman yang diproduksi oleh warga Dusun Tulung bisa berjumlah ratusan lebih. "Oleh karena itu dalam system galerygarden ini yang dimasukkan hanya kategori atau klasifikasinya saja," katanya.
Lahirnya galerygarden.id ini memang diperuntukkan bagi warga Kampung Bonsai Dusun Tulung memang dipersembahkan oleh Unisla sebagai hibah internal pengabdian masyarakat.
Namun tidak menutup kemungkinan, menurutnya, akan bisa menerima pelapak atau pengusaha tanaman hias yang ada di seluruh Indonesia.
"Ini akan menjadi pemicu atau pioner utama pusat bonsai dan tanaman hias. Agar kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya Dusun Tulung bisa terwujud. Karena ," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Litbangpemas Unisla Dr Abid Muhtarom berharap hibah internal pengabdian yang berupa website bisa memberikan manfaat bagi warga kampung bonsai dan dikelola dengan baik.
"Yang pasti kita tidak hanya memberi saja. Tapi kita siap untuk selalu memberikan masukan dan konsultasi apabila kedepan terjadi masalah aplikasi maupun neraca keuangan," kata Abid.
Abid juga berharap, jangan sampai ada para seni bonsai yang saling menjatuhkan produknya. Karena hal ini, menurutnya, akan mempengaruhi nama besar galerygarden yang telah didirikan.
"Kalau salah satu nanti ada yang ceroboh dan saling menjatuhkan dari produknya. Maka nama besar galeryarden itu pasti akan jadi sasarannya," ujarnya.
Setelah dilaunchingnya marketplace tersebut, dirinya akan mengembangkan pendampingan masyarakat dengan mendirikan lembaga keuangan bagi warga Dusun Tulung. "Kita akan kembangkan koperasi, agar nantinya lebih mudah," ucapnya.
Dikesempatan yang sama, Pengembang Marketplace galerygarden.id Taufiqurrohman mengatakan, dicetuskannya promosi secara online tersebut seperti shopee, tokopedia dan bukalapak ini sebagai sarana jembatan antara pengusaha tanaman, pelapak dan konsumen.
"Ini kan seperti e-commerce, intinya agar pembeli dan pihak pelapak untuk mudah dalam mengakses pencarian bonsai dan tanaman hias," kata Taufiq.
Sementara itu, Kepala Dusun Tulung Ahmad Khusaeni berharap lahirnya galerygardenid bisa memberikan layanan bagi masyarakat Dusun Tulung khususnya dalam mempromosikan bonsai dan tanaman hias yang diproduksi ke seluruh masyarakat di Indonesia. "Sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar," ujar Khusaeni. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |