Tim Pakar Audit Kasus Stunting Pangandaran Libatkan RSUD Pandega

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Tim Pakar pada Tim Audit Kasus Stunting di Kabupaten Pangandaran melibatkan dokter spesialis dari Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Pandega Pangandaran.
Direktur RSUD Pandega Pangandaran Titi Sutiamah mengatakan, RSUD Pandega akan komitmen dan konsisten dalam pengentasan kasus Stunting.
Advertisement
"Secara struktur pada Tim Audit Kasus Stunting, RSUD Pandega terlibat dalam penanganan dengan melibatkan beberapa dokter spesialis," kata Titi, Senin (29/8/2022).
Titi menambahkan, Tim Pakar Audit Stunting tersebut terdiri dari dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter spesialis anak, dokter spesialis ahli gizi dan dokter spesialis psikologi.
"Personel dokter spesialis tersebut telah memiliki pengalaman yang andal dan komitmen untuk bekerja secara profesional," tambah Titi.
Setiap dokter spesialis akan bekerja berdasarkan keahlian masing-masing dalam mensukseskan pengentasan Stunting.
"Antisipasi dan pencegahan Stunting perlu dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan, untuk itu peran dokter spesialis kandungan dan kebidanan akan memberikan pemahaman asupan gizi pada ibu hamil," jelas Titi.
Upaya pencegahan Stunting juga dilakukan setelah bayi lahir, untuk itu peran dokter spesialis anak juga memiliki peran aktif dalam memantau perkembangan bayi dan melakukan solusi dari potensi masalah.
"Peran dokter spesialis gizi juga akan memberikan solusi makanan apa saja yang layak dan memiliki kandungan gizi yang baik untuk pertumbuhan anak," terang Titi.
Persoalan Stunting juga erat kaitannya dengan psikologi, maka perlu terapi mental dalam memotipasi perkembangan bayi Stunting kepada orang tua selama penanganan.
"Kami yakin dan optimis Tim Pakar Audit Kasus Stunting di Pangandaran bisa melaksanakan tugas sesuai dengan tugas masing-masing, sehingga target Zero kasus Stunting di tahun 2023 cepat tercapai," tutur Titi.
Pada standar nasional, Indonesia menargetkan 14 persen dalam kasus Stunting dan Kabupaten Pangandaran setiap tahun mengalami penurunan kasus.
"Semula kasus Stunting di Pangandaran 3,2 dan terakhir pada tahun 2022 menurun menjadi 2,7, angka penurunan tersebut jadi modal keyakinan kinerja Tim bakal berjalan maksimal," pungkas Titi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |