Peristiwa Daerah

Capaian BIAN di Ngawi Tertinggi se-Jawa Timur

Selasa, 30 Agustus 2022 - 14:42 | 31.49k
Pelaksanaan BIAN di Posyandu di Kecamatan Paron, Ngawi. (FOTO: Afifah for TIMES Indonesia)
Pelaksanaan BIAN di Posyandu di Kecamatan Paron, Ngawi. (FOTO: Afifah for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Capaian imunisasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Kabupaten Ngawi tertinggi se-Jawa Timur.

Sub Koordinasi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, Joko Marwanto mengatakan, ada dua jenis kegiatan pada BIAN. Yaitu Kejar Imunisasi dan imunisasi tambahan campak rubella (MR).

Advertisement

"Kejar imunisasi ini untuk mencukupi imunisasi rutin dan lanjutan pada anak usia 1 - 5 tahun yang masih bolong-bolong," kata Joko kepada TIMES Indonesia, pada Selasa (30/8/2022).

Joko-Marwanto.jpgSub Koordinasi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, Joko Marwanto. (FOTO: Miftakul/TIMES Inodnesia)

Joko menjelaskan, pada kegiatan kejar imunisasi itu, anak-anak usia 1-5 tahun diberikan imunisasi folio tetes, folio suntikan, dan Vaksin DPT-HB-HIB. Dengan target sasaran 561 anak untuk folio tetes, 1.190 anak untuk folio suntikan, dan 2.511 anak untuk DPT-HB-HIB.

"Kejar imunisasi sampai dengan 29 Agustus 2022, capaian kita sudah diatas 95 persen," kata Joko.

Sementara untuk kegiatan imunisasi tambahan campak rubella (MR), target sasaran proyeksi penerima imunisasi sebanyak 42.997 anak usia 9-59 bulan. Kemudian untuk data riil sasaran Dinkes Ngawi sebanyak 41.790 anak.

"Capaian sampai dengan kemarin (29/8) secara riil sudah 98,92 persen. Kalau capaian proyeksi 96,15 persen. Posisi di Jawa Timur kita peringkat satu terkait capaian BIAN," ujar Joko.

BIAN dilaksanakan di puskesmas ataupun di posyandu seluruh Kabupaten Ngawi. Pelaksanaannya berlangsung hingga akhir bulan Agustus 2022. Joko optimistis, capaian imunisasi anak pada BIAN di Kabupaten Ngawi akan tembus 100 persen pada akhir bulan ini.

"Kendalanya yang masih kancrit-kancrit itu, pas jadwal imunisasi mungkin sakit, sehingga harus dijadwalkan ulang. Kemudian jarak vaksinasi belum 28 hari," ujarnya.

Joko mengungkapkan, masih ada pihak-pihak yang menolak untuk mengikuti imunisasi. Menyikapi hal itu, Dinkes Ngawi melakukan pendekatan persuasif dengan melibatkan pihak-pihak terkait.

"Penolakan imunisasi ini bersifat individual, ada yang kemudian mau ikut imunisasi, namun masih ada juga yang tetap menolak," papar Sub Koordinasi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, Joko Marwanto, terkait pelaksanaan BIAN. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES