Prosesi Ruwat Desa di Gresik, Ada 77 Tumpeng Hingga Pagelaran Wayang Kulit

TIMESINDONESIA, GRESIK – Upaya melestarikan tradisi dan mengenalkan kaum muda terhadap kebudayaan, ruwat desa kembali digelar di Desa Pangkahkulon Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur.

Acara dimulai dengan doa bersama, makan 77 tumpeng dan pagelaran wayang kulit. Sejak sore warga setempat berkumpul. Mereka antusias mengikuti kegiatan.

Advertisement

Ketua Panitia Abdullah Hanif menuturkan, sebanyak 77 tumpeng ini dimakan bersama-sama dengan warga. Sebelumnya ada doa bersama.

"Tumpeng ini dari warga, dikumpulkan di depan Lawang Agung, ikon desa dan dimakn bersama-sama," ungkapnya, Rabu (31/8/2022).

Diungkapkan Hanif, setelah makn bersama. Kegiatan selanjutnya adalah pagelaran wayang dengan dalang Ki Puguh Prasetyo. Juga hadir, pelawak yang akan menghibur.

Doa bersama sebelum prosesi ruwatan desa (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

"Pagelaran wayang dengan judul Mudune Sri Sedana yang artinya turunnya sandang pangan serta kemakmuran. Diharapkan warga desa makmur," imbuhnya.

Sementara itu Kepala Desa Pangkahkulon Ahmad Fauron mengatakan, ruwat desa merupakan salah satu tradisi masyarakat dan warisan leluhur. 

Fauron menuturkan, setelah bertahun-tahun tak digelar, acara ruwat desa ini digelar kembali di tahun 2022 tepat peringatan HUT ke-77 RI.

"Kegiatan ini merupakan ikhtiar pengiriman doa agar memohon keselamatan dan sebagai ungkapan rasa syukur atas semua nikmat dan Nguri-nguri budaya," tuturnya.

Disamping untuk melestarikan tradisi leluhur, kegiatan seperti ruwat desa ini juga dapat memupuk silaturahmi, kebersamaan dan kekompakan di lingkungan masyarakat. 

"Sebagai bangsa yang besar, hendaknya kita tetap menjunjung dan melestarikan tradisi pendahulu sebagai nilai luhur budaya bangsa," tambah Fauron menanggapi prosesi ruwat desa di Gresik dengan 77 tumpeng dan pagelaran wayang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.