Polresta Banyuwangi Periksa 3 Pegawai SPBU Pesanggaran Terkait Kasus 'BBM Campur Air'

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Polresta Banyuwangi memeriksa tiga orang yakni LS, LM dan TT yang merupakan pegawai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 5468431, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
Pemeriksaan tersebut, merupakan tindak lanjut dari video yang viral di media sosial terkait komplain dari masyarakat.
Advertisement
Dalam video itu nampak beberapa kendaraan bermotor mengalami mogok seusai mengisi bahan bakar minyak (BBM) yang diduga bercampur air. Ketiganya diperiksa di ruang Unit Pidsus (tindak pidana khusus) Polresta Banyuwangi untuk dimintai keterangan lebih lanjut, Kamis (1/9/2022).
"Tiga orang diantaranya dua operator dan satu pengawas. Mereka diperiksa sebagai saksi, guna mengetahui peristiwa dugaan BBM bercampur air," kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury Millewa melalui Kasi Humas Iptu Agus Winarno.
BBM yang diduga bercampur dengan air, lanjut Agus, merupakan BBM jenis Pertalite. Akibatnya ada kendaraan roda dua dan empat mengalami mogok. Dari hasil penyelidikan aparat kepolisian di SPBU, ternyata ditemukan adanya kadar air dalam tangki pendam tersebut.
"Ternyata di dalam tangki pendam SPBU, terdapat BBM yang bercampur dengan air," cetusnya.
Warga memamerkan BBM yang diduga bercampur air. (Foto: dok. TIMES Indonesia)
Dari hasil pemeriksaan sementara, jelas Agus, SPBU tersebut telah melayani 700 liter BBM jenis Pertalite ke sejumlah pengendara. Pengisian tersebut, terhitung sejak pukul 18.00 hingga pukul 19.00.
"Setidaknya ada dua kendaraan roda empat dan 18 kendaraan roda dua yang telah melapor jika menjadi korban BBM bercampur air," bebernya.
Data tersebut, didapat setelah petugas melakukan pendataan sejak pukul 18.25 hingga 22.30. Kendaraan tersebut, mengalami macet setelah isi BBM.
"Petugas langsung melakukan penutupan sementara setelah adanya kejadian tersebut, untuk mengantisipasi adanya korban lainnya maupun mengantisipasi amuk massa," ujarnya.
Agus menambahkan, bahwa selain melakukan penutupan maupun pemeriksaan terhadap karyawan SPBU. Polisi juga memasang garis police line di sekitar lokasi. "Sudah diberi garis polisi line terhadap tangki BBM khusus Pertalite yang ada di SPBU," tegasnya.
Agus membeberkan, petugas telah melakukan pendataan terhadap para korban dan mengarahkan mereka untuk melapor ke Polsek. "Selain mendata, kita juga mengambil dokumentasi untuk laporan. Serta mencatat semua saksi maupun korban," jelasnya.
Ia menegaskan, bahwa aparat Polresta Banyuwangi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Masih terus didalami, dikarenakan masih harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk terus mendalami kasus BBM bercampur air," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |