BBM Naik, PMII Jombang: Kebijakan yang Tak Berpihak pada Rakyat

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Naiknya harga BBM (Bahan Bakar Minyak) membuat sejumlah masyarakat geram. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Jombang (PC PMII Jombang) menilai kebijakan itu tidak berpihak pada rakyat.
"Ini sudah kelewatan," kata Rizal Abdillah Ketua Umum PC PMII Jombang, Senin (5/9/2022).
Advertisement
Menurutnya, kebijakan naiknya harga BBM subsidi menandakan pemerintah tidak memiliki simpati kepada masyarakat. "Dua tahun lebih masyarakat terdampak pandemi Covid-19, dan masih berupaya menstabilkan perekonomiannya, akan tetapi harga BBM malah dinaikkan," jelasnya.
Pihaknya bersama keder PMII Jombang telah mengkaji dampak dari naiknya harga BBM. Menurutnya, dari kebijakan tersebut akan meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Rizal ini menyebut kemiskinan di Indonesia ada di angka 9,54% dan garis ambang kemiskinan di Indonesia itu kisaran Rp505.000/orang untuk satu bulan. "Oleh karena itu seharusnya pemerintah bukan menaikan harga BBM, melainkan mengawal supaya subsidi BBM ini tepat sasaran," ungkapnya.
Pria asal Bekasi itu juga menyebut saat ini subsidi BBM lebih banyak digunakan kelompok ekonomi mampu yakni sebanyak 70%. Dia mengatakan, dinaikkannya harga BBM menjadi pilihan terakhir pemerintah. "Harusnya itu uang negara diprioritaskan guna memberi subsidi kepada masyarakat tidak mampu," katanya.
PMII Jombang bakal demo besar-besaran besok
Menindaklanjuti kebijakan yang dinilai merugikan rakyak kecil tersebut PC PMII Jombang bakal menggelar aksi Selasa (5/9/2022) besok di depan kantor DPRD Jombang.
"Besok kami akan kerahkan semua kader PMII Jombang untuk menggeruduk kantor DPRD Jombang," bebernya.
Sedikitnya, PMII Jombang akan mengintruksikan 7 Komisariat dari 11 Kampus yang ada di Kabupaten Jombang. "Ribuan kader PMII Jombang siap turun ke jalan. PMII Jombang akan selalu bersama rakyat," tegasnya.
Seperti yang diketahui, Presiden akhirnya mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
"Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," ujar Presiden dalam jumpa pers di Istana Merdeka.
Menteri ESDM Arifin Tasrif selanjutnya menjabarkan penyesuaian harga BBM terbaru mulai sore nanti yakni sebagai berikut. Dimana harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, harga Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, harga Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi mencuat dalam beberapa waktu terakhir seiring membengkaknya nilai subsidi energi yang mencapai Rp502 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran subsidi dan kompensasi energi akan kembali membengkak sebesar Rp198 triliun, jika tidak ada kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |