Korban Jembatan Gantung Ambruk di Probolinggo, 15 Siswa dan 1 Guru Dirawat di IGD

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pasca-jembatan gantung ambruk di Dusun Krajan, Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, sebanyak 15 siswa dan siswi serta seorang guru, harus menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Menurut warga, sebelumnya ada 24 siswa dievakuasi ke Puskesmas Pajarakan, dengan hanya rawat jalan. Kemudian yang 14 orang serta seorang guru harus dirawat ke RSUD.
Advertisement
"Informasi dari masyarakat setempat, tadi yang melintas ada ratusan siswa yang melintas dengan dibagi beberapa kelompok. Ada puluhan siswa yang terluka setelah jembatan ambruk," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Probolinggo, Hasyim Asyari, di lokasi.
Ia menyampaikan, semua siswa yang dilakukan perawatan di RSUD biayanya ditanggung pemerintah. Hingga mereka diperbolehkan pulang.
"24 siswa yang dirawat di Puskesmas sudah diperbolehkan pulang. Karena mungkin hanya luka ringan dan sedikit syok. Yang dirawat di IGD RSUD Waluyo Jati, masih perlu perawatan," katanya.
Sebelumnya sebuah jembatan gantung ambruk di Dusun Krajan, Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ambruk.
Jembatan gantung yang diperkirakan sepanjang 50 meter itu ambruk setelah dilewati oleh puluhan siswa SMPN I Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, pada Jumat (9/9/2022) pagi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |