Komentar Pelajar Majalengka yang Naik Angkot, Uang Jajannya ‎Berkurang untuk Ongkos

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Imbas kenaikan harga BBM membuat ongkos angkutan kota (angkot) di Majalengka Jawa Barat, juga ikutan menyesuaikan ongkos tarif. Para pelajar Majalengka yang masih setia menggunakan angkot, terpaksa mengurangkan jatah uang jajannya.

Hal ini tentu saja membuat sebagian pelajar di Majalengka, yang masih menggunakan angkot untuk datang ke sekolah, mereka terpaksa mengurangi uang jajannya.

Advertisement

Alasannya, sebagian pelajar Majalengka, masih dibekali uang saku untuk sekolah itu belum ditambahi oleh orangtuanya. Sebagian orangtua mereka masih membekali  uang saku lama, sehingga otomatis mengurangkan uang jajan pelajar. 

Hal ini dirasakan oleh pelajar Majalengka, salah satunya, N. Dian. Ia berangkat dari Cipaku Kadipaten menuju Majalengka Kota untuk sekolah di SLTA wilayah kota.

"Saya dibekali uang saku oleh orangtua itu kadang Rp10 ribu atau Rp15 ribu. Maklum berasal dari keluarga sederhana. Saat ini ongkos pelajar naik angkot jadi Rp5000, padahal tadinya saya cukup bayar dua ribu, jadinya uang saku saya berkurang," ungkapnya, Jumat, (9/9/2022). 

Hal senada diungkapkan pelajar lainnya, Irma mengatakan hal yang sama. Ia sendiri kepingin mengendarai motor untuk bisa pulang pergi rumah-sekolah. Namun kondisi keuangan keluarganya belum mampu untuk bisa membawa motor. 

"Kalau yang lain, udah dibekali motor, jadi ke sekolah bawa motor. Kalau saya masih naik angkot. Ongkosnya sudah naik. Pelajar itu Rp5000, kalau masyarakat umum katanya sembilan ribu, itu untuk jarak jauh. Majalengka Kadipaten," ujarnya. 

Sementara itu, sopir angkot Majalengka sudah sepakat bahwa ketika BBM naik, maka ongkos tarif angkot pun mau tak mau harus naik juga. 

"Kalau tidak naik, maka kita yang Tekor dan rugi. Harga BBM sudah naik, maka ongkos pun naik," ujar sejumlah sopir angkot jurusan Cigasong-Kadipaten Majalengka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.