Hujan Gerimis, Warga Bantul Tetap Gelar Kirab Budaya

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Hujan gerimis yang menyelimuti Padukuhan Bandut Lor, Argorejo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta tak menyurutkan tekad warga setempat menyelenggarakan kirab budaya, Sabtu (10/9/2022). Festival budaya kali pertama ini diselenggarakan sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segela nikmat-Nya.
Nikmat yang dimaksud adalah berupa rezeki panen pertanian, keamanan, ketenangan, ketentraman, dan keharmonisan yang ada di lingkungan warga setempat.
Advertisement
“Setelah vakum lebih dari 50 tahun, tahun ini kami baru bisa menggelar Kirab Budaya lagi. Kegiatan budaya ini terakhir digelar pada tahun 1967,” kata Kasiman, Kepala Dukuh Bandut Lor, Sabtu (10/9/2022) disela-sela upacara atau ritual adat.
Kasiman menerangkan, kegiatan kirab budaya ini kembali digelar untuk mengingat jasa para leluhur cikal bakal padukuhan Bandut Lor. Juga, sekaligus salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas segala nikmat, dapat melalui masa yang sulit yakni pandemi Covid-19.
“Kegiatan ritual budaya ini terlaksana atas partisipasi masyarakat dan jalinan silaturahmi, kekeluargaan, guyub, rukun, gotong royong, kebersamaan, keakraban, tepa selira, dan harmonis,” terang Kasiman.
Sebelum kirab budaya dilaksanakan, terlebih dahulu ada pertunjukan Jatilan (Kuda Lumping). Dilanjutkan pawai mengarak gunungan berisi hasil bumi keliling melintasi sebagian wilayah Padukuhan Bandut Lor. Kegiatan ini di ikuti oleh warga dan rombongan Jatilan yang tampil tadi.
Gunungan kemudian diletakan di panggung tempat diselenggarakannya pagelaran wayang kulit. Pentas Wayang Kulit dilaksanakan Sabtu malam, dimulai pukul 20.30 WIB. Sang dalang Ki Totok BM akan membawakan lakon Semar Mbangun Kayangan. Pentas wayang juga dimeriahkan sanggar Tirto Arum Sari, Pedes, Sedayu, Bantul. Nah, puncak acara pada saat sesi Limbukan, dimana gunungan yang diarak tadi akan dirayah atau diperebutkan bagi masyarakat.
Meski berupa ritual budaya, lanjut Kasiman., pelaksanaa merti dusun Padukuhan Bandut Lor ini disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan sosial budaya masyarakat. Sehingga, kegiatan ini sekaligus diharapkan dapat menjadi komoditas pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan tidak hanya sekadar bertujuan untuk menciptakan harmoni di tengah masyarakat. Tetapi, menjadi kebanggaan dan kekayaan budaya masyarakat Bandut Lor pada khususnya. Kasiman menyampaikan terimakasih pada semua pihak atas partisipasinya dalam acara Kirab Budaya sehingga berjalan lancar sesuai harapan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |