Peristiwa Daerah

Forum Penyelamat Sumber Pitu Segel Tandon Air, Pasokan Air ke Kota Malang Terhenti

Senin, 12 September 2022 - 13:31 | 24.88k
Warga dan petani yang tergabung dalam Forum Penyelemat Sumber Pitu ketika menyegel tandon air. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia).
Warga dan petani yang tergabung dalam Forum Penyelemat Sumber Pitu ketika menyegel tandon air. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Ribuan warga Kota Malang terancam tidak mendapat pasokan air. Setelah Forum Penyelemat Sumber Pitu, menyegel tandon air yang ada di Poncokusumo, Kabupaten Malang, Senin (12/9/2022).

Penyegelan Tandon Air milik Perumda Tirta Kanjuruhan yang bersebelahan dengan tandon Perumda Tugu Tirta, Kota Malang ini, lantaran petani belum mendapat kompensasi. Dalam hal ini kompensasi eksploitasi Sumber Pitu.

Advertisement

Para petani yang tergabung dalam Himpunan Petani Pemakai Air ini harus merasakan dampaknya yakni pengurangan debit akibat eksploitasi Sumber Pitu.

Penyegelan tanda di Sumber Pitu secara simbolis itu dilakukan dengan menggembok pagar pintu masuk Tandon air Perumda Tirta Kanjuruhan. Sebelumnya, warga juga telah mematikan aliran air di tandon.

Warga-dan-petani-yang-tergabung-dalam-Forum-Penyelemat-Sumberpitu-a.jpgWarga dan petani ketika membentangkan spanduk aspirasi mereka yang menolak pemasokan air dari Sumber Pitu. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia).

Selain menyegel tandon air yang menyebabkan pasokan air warga Kota Malang terhenti, Forum Penyelemat Sumber Pitu juga membentangkan spanduk aspirasi.

Yakni bertuliskan "Kembalikan Sumber Pitu Petani Juga Butuh Air." Penyegelan Tandon Air ini merupakan buntut dari Perumda Tugu Tirta Kota Malang yang menunggak Biaya Operasional Sumber Pitu.

Sumber Pitu Dikelola 2 Wilayah

Perumda Tugu Tirta menunggak hampir setahun biaya operasional sejak mengambil air di Sumber Pitu kepada Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang. Hal ini seperti diungkapkan Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan H Syamsul Hadi.

"Yang membangun SPAM Sumber Pitu adalah Kementerian. Penyerahan pengelolaan ada dua, yang diberi amanah. Pertama PDAM Kabupaten Malang dan PDAM Kota Malang," ujar Syamsul kepada TIMES Indonesia.

Lebih lanjut dia mengatakan, kendati demikian, di berita acara penyerahan SPAM Sumber Pitu ada lampiran. Yang dimana menyebutkan kewenangan dari dua Perumda tersebut.

"Ada lampiran skematik yang jelas. Bahwa Sumber Pitu hingga tandon SPAM berwarna hijau merupakan tanggung jawab kami Perumda Tirta Kanjuruhan," ungkapnya.

Sedangkan kewenangan dari Perumda Tugu Tirta atau PDAM Kota Malang kata dia, dari Tandon SPAM menuju tandon Buring, Kota Malang, merupakan tanggung jawab Perumda Tugu Tirta.

Warga-dan-petani-yang-tergabung-dalam-Forum-Penyelemat-Sumberpitu-b.jpgSuasana Tandon air Simpar tempat penampungan di air Sumber Pitu. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia).

"Namun, kami diserahi di hulu, membutuhkan biaya operasional. Maka, dilakukan Perjanjian Kerjasama atau PKS pada tahun 2017 dan itu sudah disepakati bersama," kata mantan Manajer Persekam Metro FC tersebut.

Namun, sejak perjanjian kerjasama berakhir, pihak Perumda Tugu Tirta tidak mau membayar tagihan. "Ini masalahnya bukan jual beli air, melainkan Biaya Operasional," sebutnya.

"Kami juga melakukan perawatan, membayar pajak ke PUSDA dan bekerjasama dengan Perhutani untuk memperlancar debit air," bebernya gamblang.

Petani Tidak Dapat Kompensasi

Sedangkan terkait Penyegelan Tandon Air oleh Forum Penyelemat Sumber Pitu, salah seorang petani bernama Yatmo mengatakan, semenjak dieksploitasi Sumber Pitu, petani belum mendapat kompensasi.

"Dampaknya adalah petani di sekitar Sumber Pitu mengalami kekurangan debit sejak eksploitasi. Apalagi saat musim kemarau," ucapnya. Masih kata Yatmo, saat dieksploitasi pada tahun 2015 lalu, tidak ada pemberitahuan kepada petani.

"Dulu katanya untuk pariwisata. Ternyata, air di Sumber Pitu dijual," keluhnya.

Sementara itu, Koordinator Tim Advokasi Forum Penyelemat Sumberpitu Zulham A Mubarrakh mengatakan bahwa ini bukan pengerahan masa.

"Hari ini kami melakukan aksi simbolis dengan melakukan penyegelan. Ini merupakan gerakan yang sebenarnya sudah digalang sejak 2015. Tapi, pada akhirnya pipa tetap dibangun dan dioperasionalkan," tegasnya.

Menurutnya, kebutuhan air bagi petani ini diperjuangkan. "Komitmen pemerintah sebagai kompensasi atas pembangunan Tandon ini sejak tahun 2015 hingga sekarang banyak yang belum terlaksana," sebutnya.

Maka dari itu, pihaknya melakukan aksi tersebut. "Hari ini kita menyegel ini tujuannya satu supaya penggunaan air di Sumber Pitu ini yang diluar kapasitas dihentikan," tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta maaf kepada masyarakat Kota Malang. "Yang kita lakukan ini dampaknya sistemik. Ada sekitar tiga ribu warga yang tidak teraliri air di Kota Malang," sebutnya.

"Saya harus sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Malang. Bahwa ini ditutup tidak mendapat aliran air itu karena pemerintah mereka sendiri tidak komitmen terhadap Kabupaten Malang," tegasnya lagi.

Selain Segel Tandon Air, pasokan air warga Kota Malang terhenti, kata Zulham, Forum Penyelemat Sumber Pitu juga akan bertemu dengan Gubernur Jatim membahas masalah tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES