Peristiwa Daerah

Gus Muhaimin Disambati Kelangkaan Pupuk Bersubsidi oleh Petani di Malang, Ini Faktanya

Rabu, 14 September 2022 - 16:15 | 42.24k
Wakil Ketua DPR RI Gus Muhaimin dan anggota DPR RI Gus Ali dari Dapil Malang Raya usai bertemu dengan ribuan petani yang mengeluhkan Pupuh bersubsidi. (FOTO: Binar Gumilang/TIMES Indonesia).
Wakil Ketua DPR RI Gus Muhaimin dan anggota DPR RI Gus Ali dari Dapil Malang Raya usai bertemu dengan ribuan petani yang mengeluhkan Pupuh bersubsidi. (FOTO: Binar Gumilang/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Ribuan petani di Kabupaten Malang mengikuti Rembuk Tani Bersama Gus Muhaimin di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Rabu (14/9/2022). Saat itu, para petani sambat kelangkaan pupuk bersubsidi.

Saat Rembuk Tani, para petani menyampaikan keluhan kepada Gus Muhaimin yang sebagai Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum PKB. Mayoritas petani mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Malang.

Advertisement

Gus-Muhaimin-2.jpgRibuan petani dan kader PKB ketika hadir dalam Rembuk Tani bersama Gus Muhaimin. (FOTO: Binar Gumilang/TIMES Indonesia).

Permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi ketika Rembuk Tani di Kabupaten M koalang ini, langsung ditanggapi oleh Gus Muhaimin. Menurutnya, hal itu akan dicarikan solusinya demi keadilan bagi para petani.

Setelah Rembuk Tani di Kabupaten Malang ini, Gus Muhaimin berjanji akan segera melakukan aksi untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk bersubsidi. Bentuknya dengan melakukan komunikasi dengan pihak terkait.

"Tiap tahun berkutat masalah utama pupuk berusaha. Saya akan menemui pak Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri BUMN, dan Kapolri, untuk segera diatasi siklus rentetan yang tidak berhasil diatasi," ujar Gus Muhaimin usai bertemu para petani pada Rembuk Tani di Kabupaten Malang.

Gus-Muhaimin-3.jpgWakil Ketua DPR RI Gus Muhaimin ketika berorasi di hadapan ribuan petani di Kabupaten Malang. (FOTO: Binar Gumilang/TIMES Indonesia).

Secara khusus Gus Muhaimin meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar mengusut sumber masalah terkait pupuk yang selalu dikeluhkan para petani. Diduga, lanjut Gus Muhaimin, persoalan pupuk tersebut berkaitan dengan mafia.

"Banyak petani mengindikasikan ada mafia subsidi pupuk, ini akan saya laporkan ke Kapolri dan instansi terkait untuk mengatasi keluhan masyarakat," tegasnya.

Khusus stok bersubsidi di Kabupaten Malang, diperoleh data dari berbagai instansi terkait, ketersediaan masih mencukupi. Hingga Juni 2022, sudah terealisasi 55.664,59 ton atau 53 persen dari alokasi setahun 158.720 ton.

Untuk memenuhi kebutuhan petani pada Juli-Desember menggunakan sisa alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 103.055,41 ton pupuk urea, ZA, SP36, NPK Phonska, organik granul dan organik cair.

Sesuai daftar alokasi dan realisasi pupuk berusaha periode Juni 2022 terealisasi lebih besar, yakni 13.042,44 ton dari alokasi 11.100,5 ton.

Adapun realisasi pada Mei sebanyak 7.966,7 ton atau lebih rendah ketimbang alokasi bulan itu sebanyak 11.105,5 ton. Dengan sisa alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 103.055,41 ton diperkirakan mencukupi kebutuhan periode Juli-Desember 2022.

Sedangkan total alokasi pupuk bersubsidi sektor pertanian sesuai surat keputusan Bupati Malang Sanusi pada 2022 untuk urea sebanyak 46.493 ton, SP36 sebanyak 9.491 ton, ZA 18.884 ton, NPK 56.552 ton, pupuk organik granul 22.606 ton dan pupuk cair 4.694 liter.

Meskipun data pupuk bersubsidi di Kabupaten Malang mencukupi, bukan berarti tidak ada kelangkaan. Setidaknya hal tersebut disampaikan petani ketika bertemu Gus Muhaimin.

"Mayoritas petani di Kabupaten Malang mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi. Tidak hanya di Malang, juga mayoritas wilayah di Indonesia juga mengalami," kata Gus Muhaimin.

Selain masalah kelangkaan pupuk bersubsidi, Gus Muhaimin juga menyoroti berbagai masalah lainnya ketika bertemu Petani di Malang. Salah satunya adalah keamanan data pribadi yang diduga dibocorkan oleh hacker. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES