Sempat Kosong Dua Hari, Kini BBM Sudah Tersedia di Seluruh SPBU Pulau Morotai

TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pulau Morotai, Maluku Utara, yang sempat kosong selama dua hari pada pekan ini, kembali terisi setelah menerima pasokan dari Pertamina Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Kamis (15/9/2022) siang.
Kekosongan stok BBM subsidi dan nonsubsidi di seluruh SPBU di pusat kota Daruba Ibukota Kabupaten Pulau ini, ternyata bukan disebabkan faktor kesengajaan. Tetapi ditengarai terjadi karena masalah teknis yang dialami kapal pengangkut BBM ke Morotai.
Advertisement
"BBM terlambat masuk ke Morotai karena kami punya kapal pengangkut BBM di Tobelo saat mau ke Morotai mengalami gangguan mesin. Setelah selesai dilakukan penanganan, kapal baru masuk pada Kamis pagi ini," ungkap pemilik Dua Putri Maginti Hajah Darwati.
Pantauan TIMES Indonesia di pelabuhan laut HMS Lastori Daruba pada pukul 09.35 WIT terlihat beberapa mobil tangki pengangkut BBM lagi antre di atas dermaga guna melakukan tap BBM dari kapal ke mobil tangki.
Lanjut pemantauan ke SPBU Ibnu Hamid dan SPBU Sridewi Jaya yang terletak di seputar kota Daruba, terlihat terjadi antrean kendaraan cukup panjang, baik kendaraan roda dua, roda tiga, maupun roda empat.
"BBM sudah ada, tapi katanya masih di kapal di pelabuhan, sementara mobil tangki lagi tap. Mungkin siang sudah ada di SPBU. Jadi saya ikut antra saja takutnya tidak kebagian," ungkap Wahda, salah satu pemilik kendaraan roda dua.
Terlihat pelayanan di SPBU mulai dibuka pada pukul 11.20 WIT untuk BBM nonsubsidi jenis Pertamax. Informasi yang didapat dari pegawai SPBU, Pertalite sementara ditap dari kapal ke mobil tangki.
Antrean kendaraan di SPBU Ibnu Hamid Darame, Pulau Morotai, Maluku Utara, Kamis (15/9/2022). (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindagkop) Pemkab Pulau Morotai, Nasrun Mahasari mengatakan bahwa kuota BBM yang masuk pada Kamis ini segera didistribusikan ke seluruh SPBU dan APMS di Morotai.
"Rinciannya, SPBU Ibnu Hamid akan dipasok Pertalite 5 KL (kiloliter), Pertamax 15 KL, dan Biosolar 5 KL dan SPBU Sridewi Jaya mendapatkan jatah Pertalite 15 KL dan Pertamax 40 KL,” sebuut Nasrun.
Selain itu, Nasrun melanjutkan, SPBUN Daeo Putra Karya akan mendapatkan pasokan Pertalite 15 KL, APMS Abrila Riski Bere-Bere dijatah Pertalite 10 KL, dan SPBU Citra Karya Morotai di Wayabula mendapatkan jatah pengiriman Pertalite 5 KL dan Biosolar 5 KL.
Di ketahui harga eceran tertinggi (HET) BBM nonsubsidi atau Pertamax di SPBU di Pulau Morotai, Maluku Utara, sebesar Rp14.850 per liter. Sementara BBM bersubsidi, yakni Pertalite Rp 10.000 per liter dan Biosolar Rp 6.800 perliter.
HET BBM tersebut lebih rendah setelah Pemkab Pulau Morotai mengubah kembali harga eceran tertingginyajenis Pertamax di setiap depot atau kios pengecer dengan harga lebih murah Rp 500. Sebelumnya, pada pekan lalu, Pemkab Morotai melalui Dinas Perindagkop menetapkan Rp 16.500 per liter. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Rizal Dani |