Peristiwa Daerah

Antusias Berkarya, Peserta Madiun Festival Film Mulai Syuting

Sabtu, 17 September 2022 - 14:30 | 49.29k
Kru Intara Production, salah satu peserta Madiun Festival Film tengah syuting di kawasan Pahlawan Street Center (PSC) Kota Madiun, Sabtu (17/9/2022). (Foto: Bambang HI/TIMES Indonesia)
Kru Intara Production, salah satu peserta Madiun Festival Film tengah syuting di kawasan Pahlawan Street Center (PSC) Kota Madiun, Sabtu (17/9/2022). (Foto: Bambang HI/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADIUNMadiun Festival Film (MFF) saat ini memasuki tahap pengambilan gambar atau syuting bagi para peserta. Setelah sebelumnya, digelar workshop perfilman dan pengumpulan sinopsis. Menariknya, karena festival film ini memiliki misi edukasi, sinopsis yang dikumpulkan puluhan peserta itu disodorkan kepada salah seorang penulis skenario film di Jakarta yang digandeng panitia penyelenggara.

"Lalu ada masukan-masukan, kami sampaikan kepada peserta. Masukan tersebut, bermanfaat untuk lebih menyempurnakan produksi film pada peserta," kata Nofan A Rendra, ketua panitia penyelenggara MFF, Sabtu (17/9/2022). 

Advertisement

Nofan yang juga pekerja film mengapresiasi kualitas sinopsis yang dibuat peserta. Ditanya soal jenis cerita, kata Nofan, rata-rata mengangkat drama, kehidupan remaja hingga horor. Tetapi, alur cerita tidak lepas dari tema utama yakni transformasi digital. "Bagus-bagus ceritanya. Paling tidak, untuk gelaran perdana festival film di Madiun, sudah bagus," tambahnya. 

Dia menjelaskan, saat ini peserta tengah memasuki proses syuting film. Hasik karya mereka yang durasinya 5-15 menit itu, akan dikumpulkan kepada panitia mulai 10 Oktober 2022 mendatang. "Setelah itu akan dinilai oleh juri dan menentukan lima terbaik. Lalu, penetapan nominasi," jelas Nofan.

Festival-Film-2.jpg

Sementara itu, pantauan TIMES Indonesia, media parter Madiun Festival Film ,(MFF) berkesempatan bertemu dengan peserta yang tengah syuting di Pahlawan Street Center (PSC) Kota Madiun. 

Peserta dari Tinara Production tersebut, merupakan kumpulan pegiat film dari Madiun, Ngawi, Magetan dan Ponorogo. Mereka syuting di beberapa lokasi di antaranya telepon umum Jalan Pahlawan. Arif Saifudin, sang sutradara memaparkan, mereka menggambarkan tema transformasi digital melalui cerita atau kisah percintaan sepasang kekasih Rendra dan Rani, yang menekuni dunia berbeda. Yakni sebagai mandor proyek dan penulis novel. 

"Sang penulis novel, memiliki jiwa untuk mencoba hal lain, variasi baru dalam berkomunikasi. Misalnya menggunakan SMS, telepon umum, HT atau handy talky sampai telepon kaleng. Keinginan mencoba variasi baru dalam berkomunikasi ini karena mereka menjalani hubungan jarak jauh atau LDR," paparnya. 

Arif mengaku dia dan teman-temannya yang berjumlah 18 orang, bersemangat mengikuti festival film. Itu karena mereka memiliki hobi membuat karya. Sedangkan biaya yang mencapai sekitar Rp10 juta, berasal dari urunan kru dan donatur. 

"Kami semangat ikut festival film ini karena ingin lebih berkembang lagi. Peminat dunia sinematografi, perfilman kan tidak banyak, sehingga kami ingin menunjukkan karya terbaik bahwa kami bisa," tambah lulusan IAIN Ponorogo ini. Syuting film, katanya, menghabiskan waktu selama tiga hari. Sedangkan persiapannya mencapai satu bulan.

Festival-Film-3f36b3d69ba1d7e45.jpg

Maksum Bahrain, produser film Intara Peoduction menambahkan, ditanya terkait tantangan, adalah waktu berkumlul karena kru berasal dari berbagai daerah, menjadi tantangan tersendiri. Sehingga biasanya, lokasi dan waktu bertemu dicari jalan tengah saling mencocokkan. 

Sedangkan dari sisi SDM, menurutnya kebanyakan memiliki pengalaman di bidangnya atau ketertarikannya di dunia film tinggi. 

Bagaimana dengan peralatan? "Ada yang sewa, ada yang punya sendiri," jelasnya. Ditanya mengapa memilih PSC sebagai lokasi syuting, Maksum menjelaskan pihaknya sebelumnya sudah melakukan survei dan kajian disesuaikan alur cerita film. Dan dirasa Jalan Pahlawan Kota Madiun adalah lokasi yang tepat. 

"Madiun Festival Film ini menarik, untuk menggerakkan bidang perfilman. Kami antusias, jadi lebih pengin lagi berkreasi, berkarya. Apalagi tambah banyak teman yang hobinya sama, ini sangat bermanfaat," tutur Maksum. 

Syuting juga dilakukan di salah satu rumah kru di Sawahan Kabupaten Madiun, kawasan proyek pembangunan, Jalan Pahlawan Kota Madiun, Jalan Bogowonto, dan ring road barat. "Kami senang dengan festival ini karena akan meningkatkan kualitas karya," tambah Maksum Bahrain terkait gelaran Madiun Festival Film (MFF). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES